MUI Tabalong Gelar Rakoor, Bupati Anang Harapkan Turut Andil Tingkatkan Partisipasi Pemilih

Bupati Tabalong, H Anang Syakhfiani ketika hadiri Rakoor MUI Tabalong

TANJUNG, Klikkalsel.com – Majelis Ulama Indonesia (MUI) se-Kabupaten Tabalong menggelar rapat koordinasi (Rakoor) bersama para muballigh dan tokoh masyarakat di Pendopo Bersinar, Kamis (08/06/2023).

Rakoor kali ini bertema optimalisasi peran MUI dalam berkhidmat untuk umat dan mensukseskan pemilu 2024 di Tabalong.

“Keberadaan atau eksistensi MUI sebagai lembaga menjadi bagian mewujudkan ukhuwah islamiyyah yang dikembangkan menjadi persaudaraan kebangsaan menjadi perekat persatuan ditengah kompestasi politik nasional,” kata Ketua MUI Tabalong, Sabilarrusdi.

“Kesadaran membangun persaingan yang sehat juga menjadi pegangan semua pihak termasuk MUI dalam menyongsong pemilu 2024,” tambahnya.

Menurutnya, MUI merupakan organisasi Islam terbesar yang merupakan cerminan dari yang organisasi islam lainnya, sehingga dengan keberadaan dan eksistensinya menjadi bagian penting yang berfungsi mengintegrasikan dan menyatukan umat.

Baca Juga Pengembangan dan Pelaksanaan Tridharma, Pemkab Tabalong dan UIN Antasari Teken MOU

Baca Juga 23 Kontingen Tabalong Penas KTNA XVI 2023 Dilepas, Ini Pesan Bupati Anang

“Semoga rakor ini bisa memberikan perasaan aman, rasa sejuk, damai, rukun dan kondusif terhadap umat dan masyarakat dengan memberikan pencerahan dan pembelajaran politik dan bermartabat,” tutupnya.

Sementara Bupati Tabalong, H Anang Syakhfiani menginginkan MUI Tabalong turut andil dalam meningkatkan partisipasi pemilih.

“Bagaimana MUI mensukseskan pemilu 2024, ini bisa diselipkan di khutbah-khutbah bahwa tingkat partisipasi itu penting,” katanya.

Anang juga mengutarakan dalam pemilu mendatang paling utama yaitu bagaimana agar masyarakat Tabalong menggunakan hak pilihnya semaksimal mungkin.

“Tingkat partisipasi di Tabalong 2019 sekitar 77 persen, coba kita targetkan 90 persen atau 95 persen. Apabila MK memutuskan sistem tertutup maka tingkat partisipasi itu akan anjlok” tuturnya.

Peningkatan partisipasi pemilih ini berkaitan dengan kebijakan pembangunan, “bukan secara langsung dinikmati oleh orang perorang tetapi melalui program-program pembangunan, itu berarti tingkat partisipasi harus kita tingkatkan” tutupnya. (dilah/adv)

Editor: Abadi