MRI – ACT Bantu Pangan dan Peralatan Mandi Korban Kebakaran di Sungai Andai

Tim MRI-ACT Banjarmasin menyerahkan bantuan untuk korban kebakaran di Sungai Andai. (foto : istimewa/klikkalsel)

BANJARMASIN, klikkalsel – Kamis (13/12/2018) kemarin siang, Aksi Cepat Tanggap (ACT) Kalimantan Selatan (Kalsel) dan Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) Banjarmasin menyalurkan bantuan kemanusiaan untuk Ayub Khan dan Hasan.

Mereka merupakan dua kepala keluarga yang rumahnya ludes dilanda kebakaran yang terjadi di Jalan Padat Karya Komplek Perdana Mandiri RT 18 RW 02 Blok H Kelurahan Sungai Andai, Kota Banjarmasin, pada Rabu (12/12/2018) dinihari.

Bantuan berupa bantuan pangan dan peralatan mandi itu diantar langsung enam relawan MRI Banjarmasin, yakni Annisa Yulianti, Rai Armin, Lina, Luthfi, Chandra dan Leli.

Salah satu relawan MRI Banjarmasin Annisa Yulianti menuturkan, kondisi rumah korban memang habis terbakar. “Kebakaran diperkirakan karena adanya arus pendek ditambah adanya tabung gas yang meledak, sehingga api membesar dengan sangat cepat,” jelas mahasiswi Universitas Lambung Mangkurat (ULM) itu.

Ayub maupun Hasan menyampaikan terimakasih atas kepedulian MRI Banjarmasin.

Saat ini, kata sebut Ayub, yang diperlukan peralatan sekolah untuk anak-anak, karpet, dan juga tempat tidur. “Untuk rumah tinggal, yaa menunggu rezeki dulu untuk membangun. Seadanya saja. Yang penting bisa untuk tidur dan menaruh pakaian,” pasrah Hasan berucap kepada para relawan.

Diceritakannya, saat kejadian, ia terbangun dengan bunyi pukulan tiang listrik yang begitu nyaring. “Saya langsung ke luar dari kamar dan melihat api sudah sangat besar. Tidak banyak yang bisa diselamatkan, semua ludes, termasuk seragam anak-anak saya,” ujar lelaki yang berprofesi sebagai ASN.

Ayub memiliki istri dan tiga orang anak yang masing-masing berumur sembilan, enam, dan tiga setengah tahun.

Meski kehilangan harta benda, Ia tetap bersyukur keluarganya selamat dari kejadian itu. Terlebih, sudah ada bantuan seragam untuk anak-anaknya dari Dinas Pendidikan setempat.

Ayub berencana ingin mencari kontrakan untuk naungan sementara. “Mungkin malam ini mau nyari kontrakan dulu di sekitar ini,” ucapnya.

Berbeda dengan Ayub, Hasan yang sehari-hari bekerja sebagai supir itu mengaku sudah mendapatkan rumah kontrakan untuk tempat tinggal. “Alhamdulillah sudah dapat kontrakan. Sewanya Rp500ribu sebulan,” ungkap Hasan.

Mau tak mau, upaya itulah yang terbaik yang bisa Ia lakukan demi keluarga. (ACT Kalsel)

Editor : Farid

Tinggalkan Balasan