Mobil Damkar Tertabrak Avanza dan Motor saat Kejar Api, Begini Kata Ketua Balakar…

pemadam kebakaran saat melaju menuju lokasi kebakaran. (foto : david/klikkalsel)

BANJARMASIN, klikkalsel – Buntut kebakaran yang terjadi di kawasan Rawasari Banjarmasin menyebabkan kecelakaan yang melibatkan mobil pemadam kebakaran dan Avanza serta sebuah motor, Selasa (2/7/2019) sekitar pukul 19.45 Wita.

Akibatnya kendaraan yang terlibat kecelakaan tersebut mengalami kerusakan parah dan pengemudi motor harus dilarikan ke rumah sakit karena mengalami luka serius pada bagian kakinya.

Kejadian ini pun menjadi pro dan kontra bagi warga yang sempat menyaksikan kejadian tersebut, sebagian ada yang menyalahkan pemadam yang menggebernya dengan kecepatan tinggi.

Namun sebagian lagi menyalahkan pengguna jalan yang lain karena tidak menepi dan mengindahkan bunyi sirene pemadam kebakaran, bahkan sebagian malah mencoba mencuri-curi kesempatan untuk menyalip.

Ketua Balakar 654 Kota Banjarmasin, HM Faisal Hariyadi saat dihubungi klikkalsel.com terkait hal tersebut mengatakan memang diakuinya ada sebagian pemadam kebakaran yang masih belum mematuhi beberapa aturan yang kadang membuat terabaikannya keselamatan di selama di jalan menuju hingga pada saat di lokasi kebakaran.

Ia pun sering meminta mereka agar lebih safety dalam menjalankan tugas kemanusiannya.

Namun ia pun meminta masyarakat jangan terlalu berlebihan menghakimi mereka, mereka sudah sangat luar biasa rela berkorban, baik materi maupun tenaganya untuk membantu masyarakat Banjarmasin yang terkena musibah.

Padahal menurut Faisal mereka itu tidak digaji dan semua biaya operasional ditanggung sendiri atau swadaya.

“Kawan-kawan pemadam sering curhat kesaya, mereka ngebut dibilang ugal-ugalan dan di cap sebagai penyebab kecelakaan, tapi saat mereka lamban malah dicaci oleh korban dan warga sekitar lokasi kebakaran,” ujar Faisal.

Bahkan sembari bercanda mengungkapkan pertanyaan lucu, “Kalo mereka (pemadam swasta) tidak ada, siapa yang mau madamkan kebakaran di Banjarmasin ini ?,” ujarnya sambil tertawa.

Lebih jauh ujar Faisal kehadiran para pemadam yang jumlahnya kian banyak tersebut, merupakan salah satu efek dari ketidaksiapan pemerintah kota untuk menghadapi musibah kebakaran yang merupakan urusan wajib pemerintah dan merupakan amanat undang-undang.

Bayangkan saja ujarnya, Kota Banjarmasin yang masuk dalam kategori kota besar belum memiliki dinas pemadam kebakaran dan hanya bergantung pada bidang dibawah dinas Satpol PP.

“Bandingkan saja dengan Kabupaten Kotabaru umpamanya, vmereka sudah memiliki dinas dan anggaran sendiri untuk masalah kebakaran,” ujarnya.

Padahal ujar Faisal angka kebakaran di Kota Banjarmasin lebih tinggi dibanding Kabupaten Kotabaru yang secara geografi dan demografi Banjarmasin lebih kompleks dari pada Kotabaru.

Sehingga ia dengan tegas mengungkapkan bahwa Pemkot Banjarmasin jangan berbangga dengan banyaknya bermunculan pemadam swadaya masyarakat, menurutnya ini bisa berarti merupakan bentuk ketidakpercayaan masyarakat kepada pemerintah.

“Bisa jadi masyarakat berpikir, bahwa pemerintah dianggap tidak mampu melindungi warganya , karena ini merupakan urusan wajib pemerintah untuk hadir,” tegasnya.

Ia berharap kedepan Pemkot Banjarmasin dapat memperhatikan masalah penanganan kebakaran di Banjarmasin dan duduk bersama untuk mencari solusinya.

” Kita maximalkan potensi besar pemadam swadaya ini, bekali mereka dengan skill-skill khusus, berikan rasa aman dan nyaman mereka dalam menjalankan misi kemanusian mereka,” harapnya.

Ia pun mengibaratkan jika tidak ada pemadam swasta yang memadamkan api di setiap kebakaran untuk masyarakat Banjarmasin, tidak menutup kemungkinan Banjarmasin akan menjadi lautan api.

Editor : Farid

Tinggalkan Balasan