BANJARMASIN, klikkalsel.com – Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI memutuskan Rahayu Saraswati Djojohadikusumo tetap menjabat sebagai wakil rakyat di Senayan, Kamis (30/10/2025). Setelah sebelumnya, Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra itu mengajukan pengunduran diri.
Pengunduran diri tersebut ditempuhnya sebagai bentuk tanggungjawab atas kegaduhan publik yang sempat terjadi pada September lalu.
Persoalan ini bermula dari pernyataan dalam suatu wawancara media tentang “lapangan pekerjaan” yang dipotong dan beredar di media sosial. Padahal dalam konteks wawancara tersebut secara utuh tidak bermaksud menyinggung masyarakat.
Terkait keputusan MKD DPR RI, KNPI Kalsel menyambut baik dan berharap Saraswati terus berkiprah sebagai wakil rakyat serta memperjuangkan hak-hak masyarakat di jalur legislatif.
“Kami mewakili pemuda-pemudi di Kalsel, menilai sosok Saraswati sebagai perempuan muda progresif di Senayan,” ucap Ketua KNPI Kalsel, Imam Satria Jati, Jumat (31/10/2025).
Baca Juga : Bisa Dipertanggungjawabkan, Pemprov Kalsel Pastikan Pengelolaan Kas Daerah Transparan dan Terencana
Baca Juga : Mantan Napi Lapas Lampung Disidang Kasus Penyelundupan 21,9 Kilogram Sabu di Kalsel
Menurut Imam, peran Saraswati di DPR RI bisa menjadi suntikan semangat tersendiri bagi kaum perempuan berkiprah di masing-masing bidangnya.
Mengingat rekam jejak Saraswati yang tak hanya sebatas politisi, namun juga seorang aktivis yang lantang.
“Sebelum menjabat sebagai Anggota DPR RI, Saraswati telah aktif memperjuangkan isu-isu fundamental seperti hak-hak perempuan, anak, dan melawan human trafficking (perdagangan manusia),” imbuhnya.
Dalam kiprahnya, kata Imam, Saraswati aktif menyuarakan kesetaraan tidak hanya dalam konteks politik, tetapi juga kesetaraan ekonomi melalui yayasan yang didirikannya dan jaringan internasional.
Tak hanya itu, Saraswati juga aktif dalam kancah kepemudaan, saat ini menjabat sebagai Ketua Umum TIDAR (Tunas Indonesia Raya).
“Kita sangat perlu kehadiran tokoh seperti Saraswati dinilai sangat vital sebagai suara kritis dan progresif di lembaga legislatif sebagai perwakilan kaum muda Indonesia,” pungkasnya. (rizqon)
Editor: Abadi





