Meski Sudah Berstatus IRT, Laila Rusady Tetap Ingin Bermain di Porprov Mendatang

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Berawal karena merasa berperilaku tomboy, Laila Rusady mengikuti Ekskul Pencak Silat sejak duduk di kelas 1 Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Laila Rusady, lebih 10 tahun sudah, ia menggeluti bidang olahraga ini, hingga menerima dukungan dari orangtua, padahal di keluarganya tidak ada yang mengenal pencak silat sebelumnya.

Sehingga kini ia jadi pesilat handal. Bahkan dengan statusnya sudah menjadi ibu rumah tangga.

“Alhamdulilah suami tidak melarang, karena ia jebolah silat juga,” ujarnya.

Ia menerangkan, bahwa sebelumnya latihan silat ini sangat sulit, dikarenakan tidak ada fasilitas yang memadai, namun di tahun 2013 perguruanya berhasil membuat padepokan mini untuk latihan.

Adapun pertama kali memulai bertanding pada saat seleksi kabupaten untuk Popda, Laila meraih juara satu, tapi di tingkat provinsinya karena masih pemula ia menerima kekalahan dan memilih lebih giat lagi latihan.

Namun, Laila sempat frustasi di dunia pencak silat dan hampir ingin berhenti. Sebab dibeberaa pertandingan selanjutnya ia selalu kalah, padahal menurutnya, ia sudah rajin latihan tidak berbeda seperti kawan seperjuangan yang bisa memperoleh juara.

Akan tetapi dorongan pelatih dan orangtua terus memberikan semangat untuk tetap rajin berlatih, sehingga secara perlahan bisa membuktikan prestasinya, tidak kalah dengan teman teman yang lain.

Saat Junior Laila bertanding di kelas B putri dengan berat badan 43-47 kilogram, dan meraih berbagai prestasi baik regional dan setara Nasional yaitu, Invitasi pelajar 2013 di Banjarmasin medali emas, Invitasi pelajar 2014 di Banjarmasin medali emas, Popda 2014 di Banjarmasin medali emas, O2SN SMA 2014 di Banjar (provinsi) medali emas, O2SN SMA 2014 di Jakarta (nasional) medali perunggu, Popwil 2014 Bali medali perunggu, Pon Remaja 1 di Banjarmasin Medali emas

Setelah selesai di Junior, Laila mencoba memberanikan diri bermain di kelas A Senior berat badan 45-50 kilogram. Pada saat masih duduk di Sekolah Menengah Atas (SMA).

“Ternyata masih belum ada rezekinya,” tuturnya.

Tak jera menurutnya, di tahun berikutnya mencoba lagi bermain di kelas senior (dewasa) pada tahun 2017 di Tabalong. Yang mana saat itu Porprov Kalsel.

“Alhamdulillah saya bisa juara 1. Pertama kali juara di kelas dewasa di usia 19 tahun,” katanya.

Serta, terakhir sebelum hamil, Laila masih mempertahankan statusnya sebagai juara di
Kejuaraan Paman birin cup 2018 di Banjarmasin ia memperoleh medali emas.

Pada tahun 2019 Laila sempat ingin diberangkatkan Pra Pon namun kondisi pada saat itu ia sedang mengandung sehingga Laila harus mengikhlaskan kesempatan itu.

Sekarang ini Laila tengah disibukkan dengan latihan ringan yang mana ia disiapkan untuk porprov 2021 mendatang, untuk mewakili kabupaten Tanah Laut. .

Baginya Pencak Silat sudah mendarah daging, dan beruntungnya Jodoh pun masih tidak jauh dari seorang pesilat,” pungkasnya.(airlangga)

Editor : Amran

Tinggalkan Balasan