Meroketnya Harga Minyak Goreng di Pasaran, Disperdagin Banjarmasin Gelar Pasar Murah

Pelaksanaan pasar murah yang di gelar Disperdagin di Kantor Kelurahan Kuin Utara

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Ratusan warga Kelurahan Kuin Utara, berbondong-bondong menyambangi Kantor Kelurahan Kuin Utara agar mendapat sembako murah yang dijual disana.

Sembako yang dijual murah tersebut merupakan salah satu rangkaian pasar murah yang digelar Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Banjarmasin bekerja sama dengan Pemprov Kalsel.

Berbagai sembako yang dijual yakni beras, tepung terigu, gula, hingga minyak goreng dan lain sebagainya.

Baca juga: Harga Minyak Goreng Naik, Ketua Komisi II DPRD Kalsel Mengaku Belum dapat Laporan dari Dinas

Kasi Monitoring Pengendalian Pendaftaran Perusahaan, Barang Beredar dan Bahan Pokok Penting di Disperdagin Kalsel, Rizki Adhani Fadila menjelaskan, sejumlah kebutuhan pokok beberapa waktu terakhir mengalami kenaikan harga di pasaran.

Terlebih lagi, menjelang Natal dan tahun baru (nataru). Hal itulah yang membuat Pemprov Kalsel bersama Disperdagin Banjarmasin, tampak rutin menggelar pasar murah.

“Yang lagi ramai, yakni soal naiknya harga minyak goreng. Jadi, kami berupaya membawa banyak minyak goreng untuk di Kelurahan Kuin Utara ini. Tapi karena antusias warga, maka barang yang dibawa langsung habis,” ucapnya, Kamis (2/12/2021).

Kerumunan warga yang antusias untuk berbelanja di Pasar murah ini masih bisa di redam, karena para petugas dengan sigap mengatasi ratusan warga yang berdatangan tersebut.

Sementara, kenaikan harga minyak akhir-akhir menurut Kasi Monitoring Pengendalian Pendaftaran Perusahaan, Barang Beredar dan Bahan Pokok Penting di Disperdagin Banjarmasin, Trisnawati, menjadi perhatian mereka.

Dari data harga minyak goreng kemasan di pasaran mencapai Rp22 ribu per liter. Padahal umumnya, berkisar Rp16 ribu hingga Rp18 ribu. Sedangkan minyak goreng curah, yang semula dijual Rp12 ribu, kini naik menjadi Rp17 ribu.

Menurutnya kenaikan yang terjadi karena bahan baku pembuatan minyak goreng juga naik. Naiknya harga pun tidak hanya di Kota Banjarmasin atau Provinsi Kalsel saja. Tapi hampir di seluruh daerah di Indonesia.

“Sengaja digelar pasar murah ini, agar para pedagang bisa mengendalikan harganya. Tidak menaikkan harga seenaknya,” harapnya.

“Warga, kami batasi membeli sampai dua liter saja. Itu pun rupanya, minyak goreng yang kami bawa tidak cukup,” sambungnya.

Menyikapi naiknya harga bahan pokok, pasar murah digelar sembilan kali. Kepala Disperdagin Kota Banjarmasin, Ichrom M Tezar membenarkan bahwa tujuan pasar murah memang untuk menurunkan harga minyak goreng yang saat ini mengalami kenaikan secara bertahap.

“Yang kami ketahui, kenaikan terjadi sejak mulai dari bulan Mei. itu dikarenakan stok atau bahan baku minyak goreng itu sendiri sedang mahal. Dikarenakan sedang masifnya program pembuatan biodiesel. Diperparah dengan tingginya permintaan,” tekannya.

Untuk itu, Tezar pun lantas mengajak para distributor untuk bekerja sama membantu masyarakat, dengan menyelenggarakan pasar murah.

“Walau pun tidak jauh berbeda dari harga di pasaran. Antusias masyarakat sangat tinggi. Setiap kami buka, sekitar 240 liter minyak goreng selalu habis. Tidak sampai satu jam. Kami berharap, semoga kegiatan ini bisa membantu masyarakat,” pungkasnya.(fachrul)

Editor : Amran