Mengintip Gaya Pendidikan Omah Kepompong Alam Eco School

Mendidik Anak Mencintai Alam

Di era digital sekarang, gawai menjadi benda yang paling penting. Tak hanya orang tua, anak kecil pun turut menggunakannya. Tak diawasi, apalagi sampai kecanduan. Dampaknya tak bagus bagi tumbuh kembang anak.

Tak bisa dipungkiri, bebasnya beragam konten dewasa dan game yang tersedia di dunia maya, dikhawatirkan berdampak negatif. Salah satunya sikap anti sosial.

Mengantisifasi hal tersebut, Omah Kepompong Alam Eco School yang berada di Kelurahan Sungai Besar, Kecamatan Sungai Besar, Kecamatan Banjarbaru Selatan, Kota Banjarbaru hadir. Sekolah Paud dan TK Terpadu ini, hadir dengan konsep membangun karakter berakhlak, berbudaya dan cinta lingkungan, menjadi fokus utama pola pendidikan yang diterapkan.

Lahir dari ide Amalia Rahmawati sebagai Ketua Yayasan. Omah Kepompong didirikannya sejak awal tahun 2021 atas dasar kecintaannya kepada anak-anak. Meski lulusan sarjana ekonomi, tak menyurutkan semangatnya turut berkontribusi di dunia pendidikan.

Di era digital saat ini, Lia ingin anak usia dini mampu bersosialisasi, mandiri, dan berpikir kreatif. Dalam pembelajarannya, salah satu metode yang dilaksanakan adalah belajar sambil bermain. Misalnya penambahan dan pengurangan angka.

“Contohnya penambahan 1+1=2. Objek pembelajaran kita di sini menggunakan daun. Anak selain belajar matematika, juga belajar warna dari lingkungan sekitar area kebun sekolah,” tutur perempuan ramah itu sambil mencontohkan.

Meski baru didirikan, peserta didik terus bertambah. Dia bercerita, awalnya hanya ada belasan peserta didik di Omah Kepompong Alam Eco School.

“Sekarang sudah bertambah menjadi 74 siswa Paud dan TK,” katanya.

Tingginya peminat disebutnya selain pola pendidikan berkarakter alam, dan penerapan protokol kesehatan ketat yang membuat sekolah ramah lingkungan ini makin diminati masyarakat.

Di sekolah ini anak-anak diajarkan untuk cinta lingkungan sejak dini, mulai dari membuang sampah pada tempatnya sesuai kategori. Seperti organik, non organik, dan residu.

Selain itu peserta didik juga dikenalkan hari besar lingkungan, diantaranya Hari Peduli Sampah Nasional 21 Februari, Hari Bumi 22 April, Hari Lingkungan Hidup Sedunia 5 Juni dan Hari Pohon Internasional 21 November.

“Kami tekankan cinta lingkungan di sekolah ini,” imbuhnya.

Meski di lahan terbatas, fasilitas pembelajaran terbilang cukup lengkap. Beberapa wahana belajar outdoor seperti taman bermain dan panjang dinding tersedia dan memanjakan anak-anak.

Menurut Lia, melalui belajar outdoor ini mental anak usia dini dapat dilatih untuk mandiri dan bersosialisasi.

“Pengembangan fasilitas terus dilakukan sepertu membangun ruang belajar Rumah Banjar,” tuturnya.

Menambahkan konsep budaya ini sebutnya, tak lain agar kelak anak-anak yang lulus di sini memiliki budaya yang unggul dan memiliki dasar mencintai Indonesia.

“Ada 12 tenaga pendidik lulusan Paud yang bersertifikasi School Universe Bogor akan mendampingi anak-anak,” bebernya.

Tak hanya pendidikan formal Paud dan TK, Omah Kepompong juga melayani penitipan balita yang orang tuanya sibuk bekerja.

“Penitipan anak bersertifikat baby kids and care dari seluruh bidan Banjarbaru. Orang tua tidak perlu was-was menitipkan anaknya, di sini diterapkan pembinaan dan pendidikan karakter anak sejak dini,” tutupnya. (rizqon)

Editor: Abadi