Mengidap Kelenjar Getah Bening, Warga Sungai Andai Nekat Akhiri Hidupnya Dengan Gantung Diri

Jasad WDA saat dievakuasi ke rumah orangtuanya menggunakan mobik relawan emergency

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Warga Jalan Sungai Andai, Komplek Herlina Blok Mutiara VII, Kelurahan Sungai Andai, Kecamatan Banjarmasin Utara dihebohkan adanya kabar seorang perempuan mengakhiri hidupnya dengan gantung diri, Minggu (1/10/2023) sekitar pukul 14.45 Wita.

Perempuan itu berinisial WDA (28), menurut informasi ia tinggal seorang diri di kawasan tersebut kurang lebih satu tahun.

WDA ditemukan gantung diri oleh anaknya yang saat itu datang bersama Fitriani (53), ibu WDA.

“Saya datang bersama anaknya, anaknya melihat duluan karena masuk rumah lebih dahulu,” kata Fitriani.

“Pintu rumahnya tidak dikunci, tidak lama anaknya keluar lagi dan berkata pada saya kalau ibunya tidur diatas berdiri, lalu saya masuk dan melihat anak saya tergantung dengan tali jemuran di tangga bagian dapur,” sambungnya.

Baca Juga Nekat Hendak Mengakhiri Hidupnya, Seorang Pria Dilarikan ke Rumah Sakit

Baca Juga Wanita Muda di Semangat Dalam Nekat Akhiri Hidupnya Dengan Gantung Diri

Melihat, anaknya tergantung Fitriani langsung keluar dan meminta pertolongan kepada warga sekitar.

Sebelumnya, kata Fitriani, WDA memiliki riwayat penyakit kelenjar getah bening dan sering mengeluhkan sakit di seluruh badan.

Fitriani mengaku bertemu anaknya terkahir kali pada Jumat malam lalu, saat WDA menginap di rumahnya di kawasan Belitung.

“Waktu menginap dia tidak bercerita apa-apa atau menunjukan gelagat aneh,” imbuhnya.

Hingga malam Minggu, WDA yang biasanya menginap pada hari itu tidak datang kerumah ibunya.

Lantas, ibunya khawatir dan kemudian menelpon WDA, namun tidak ada respon.

Kemudian, pada pagi Minggu Fitriani mencoba menghubungi kembali anaknya dan masih tidak ada respon.

“Lalu saya ke rumahnya dengan anaknya dan menemukannya sudah tergantung,” tutupnya.

Haris (43) tetangga WDA mengatakan, perempuan tersebut sebelumnya tinggal dengan saudaranya. Tapi sekitar beberapa bulan terakhir tinggal seorang diri.

“Saya jarang melihat dan berinteraksi. Biasanya kalau lampu menyala dan ada sepeda motor berarti sedang ada orangnya,” tuturnya.

“Terakhir saya pulang maulid sekitar pukul 01.00 Wita tidak ada orangnya di rumah itu dan sampai tadi ada ibunya datang baru tahu WDA meninggal gantung diri,” tambahnya.

Sementara itu, Winda Keluarga WDA, menduga korban mengakhiri hidupnya gantung diri karena frustasi atas penyakit getah bening yang dideritanya.

“Saya menduga seperti itu, padahal dia sudah sering berobat dan baru pulang berobat dari Jakarta,” jelasnya.

Wida juga mengungkapkan, jika WDA memang saat ini banyak memiliki masalah, tapi enggan bercerita sama keluarga.

“Apalagi dia sempat divonis dokter atas penyakitnya. Namun perilakunya biasa saja dan terlihat sehat,” pungkasnya. (airlangga)

Editor: Abadi