Religi  

Menghadiri Haul Wali Allah Tanda Wujud Berterimakasih

Kedatangan para jemaah Haul KH Abdul Ghani dari berbagai daerah, termasuk dari luar pulau Kalimantan di Jalan Sekumpul, Martapura Kabupaten Banjar. (Foto : Airlangga/klikkalsel.com)

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Haul adalah sebuah tradisi yang dilakukan oleh masyarakat umat Islam di Indonesia untuk mengenang hari seseorang dan diselenggarakan oleh ahli waris.

Tak hanya sebagai tradisi, haul adalah suatu kebiasaan yang juga memiliki nilai-nilai religiusitas.

Seperti di Kalimantan Selatan, peringatan Haul KH Abdul Ghani (Abah Guru Sekumpul) di Kota Martapura Kabupaten Banjar, menjadi salah satu momen yang paling ditunggu dan sudah menjadi daya tarik tersendiri bagi muhibbin beliau di seluruh penjuru negeri pada bulan Rajab.

Pada haul ke-19 tahun ini, pelaksanaan Haul Abah Guru Sekumpul yang berpusat di Musholla Ar Raudah Sekumpul, itu dihadiri jutaan jemaah dan lebih banyak dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Dijelaskan Ustadz Muhammad Maulana Al Kelayani, menghadiri haul dari seorang Wali Allah sama dengan berterima kasih kepada mereka atas dedikasi dan ilmu yang bermanfaat telah diberikannya.

Baca Juga Jemaah Haul Asal Kalteng Wafat Diduga Serangan Jantung

Baca Juga H-1 Haul ke-19 Guru Sekumpul, Jemaah Padati Sekumpul dan Begini Pesan Imam Musholla Ar Raudah

“Jadi ini adalah bentuk rasa terimakasih, kegembiraan oleh warga terhadap beliau yang telah memberikan ilmunya kepada orang banyak,” ujarnya.

“Jadi jangan heran jika pelaksanaan haulnya banyak jemaah yang hadir dan mudah mudahan kita mendapatkan keberkahan,” sambungnya.

Kemudian, ujar Ustadz Muhammad Maulana Al Kelayani, pesan dari Guru Sekumpul ketika datang ke acara haul dan berziarah ke makam Wali Allah agar jangan pernah lupa mengharapkan berkah.

“Ketika diadakan acara haul seorang Wali Allah, kita hadir di acara itu terserah duduk dimana, yang jelas hadir mau ikut membantu acara haul ataupun yang duduk mendengarkan. Maka ketika pulang dari acara haul itu, dosa-dosa kita diampuni dan dapat berkat dari yang dihauli,” jelasnya.

Serta apabila ada yang mengadakan acara haul seorang wali, maka bagi siapa pun yang hadir di acara tersebut nanti di akhirat akan mendapatkan wilayah dari yang dihauli, lantaran orang tersebut pernah hadir di acara haul.

“Yang jelas, bahwa menghadiri acara haulnya waliyullah itu sangat besar fadhilatnya. Dosa-dosa diampuni dan juga di acara haul waliyullah itu banyak berkat. Rasulullah SAW juga hadir di acara haul waliyullah maka nanti di akhirat kita juga dapat syafaat dari Rasulullah SAW,” tuturnya.

Dilansir dari berbagai sumber, KH Zaini bin Abdul Ghani dilahirkan pada malam Arbiah atau malam Rabu tanggal 27 Muharram tahun 1361 Hijriyah atau bersamaan dengan 11 Februari 1942 Masehi di Kampung Tunggul Irang, Seberang Martapura.

Sejak kecil termasuk seorang yang Mahfudz yaitu suatu keadaan yang sangat jarang terjadi kecuali bagi orang-orang pilihan yang sudah ditentukan oleh Allah SWT.

Beliau juga adalah seorang anak-anak yang mempunyai sifat-sifat dan pembawaan yang lain dari yang lain diantaranya beliau tidak pernah ihtilam.

Beliau juga sejak kecil selalu berada di samping kedua orangtuanya dan nenek beliau yang bernama Sadiyah yang memeliharanya dengan penuh kasih sayang dan disiplin dalam pendidikan sehingga di masa anak-anak beliau sudah mulai ditanamkan pendidikan tauhid dan akhlak oleh ayah dan nenek beliau sendiri.

Diketahui Guru Sekumpul adalah seorang ulama yang sangat kharismatik dan berpengaruh dari Kalsel dan keturunan kedelapan dari ulama besar tanah Banjar, Maulana Syekh Muhammad Arsyad bin Abdullah Al-Banjari.

Haulnya setiap tahun selalu dihadiri jutaan jemaah tak hanya dari Kalsel namun juga provinsi lainnya hingga mancanegara.(airlangga)

Editor : Amran