Mengenal Si Bocah Peraih Medali Emas Kejurprov Panjat Tebing

PELAIHARI, klikkalsel.com – Keringat Fathurrahman masih bercucuran. Namun auranya tampak sangat ceria. Babak final Kejuaraan Provinsi (Kejurprov) Panjat Tebing Kelompok Umur Kalimantan Selatan 2021 di Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut, Jumat, (29/10/2021), berhasil dimenangkannya.

Laga final Speed Klasik Youth D Putra berlangsung sengit dan dramatis. Fathur sempat tertinggal memanjat beberapa meter dari lawannya Adika Rahmatal Aza.

Dinding panjat setinggi 15 meter itu tak membuat nyalinya ciut, sementara orang dewasa belum tentu berani. Fathur tak begitu saja menyerah hingga berhasil mengejar Adika dan lebih awal memegang tanda finis di puncak dinding panjat dengan selisih waktu sangat tipis, 43,00 detik dan 43,41 detik.

Bocah kelahiran Banjarmasin tahun 2011 ini memang bermental baja. Berpostur tinggi 135 cm dan berat 32 kg, Fathur dikenal anak yang aktif seperti anak sepantarannya yang kebanyakan senang bermain sepakbola. Bahkan bocah ini ternyata jua pecinta Barito Putera.

Anak kedua pasangan wartawan, Wahyu dan Hamjanah ini rupanya belum lama menggeluti hobi olahraga ekstrim panjat tebing, baru sekitar tiga bulan lalu. Hobi baru itu muncul bermula dari keseringan menonton tayangan panjat tebing di YouTube momen Olimpiade.

Baca juga: Dua Atlet Panjat Batola Rebutan Medali Emas di Final Kejurprov KU Kalsel

“Sejak sering nonton, si anak suka memanjat lemari, memanjat pintu,” ujar Wahyu.

Push up dan pull up terkadang jadi keisengan Fathur di sela kegiatan belajar sekolah daring di rumah. Sebagai ayah, Wahyu terpanggil menyalurkan hobi si anak agar terarah.

“Kebetulan dapat informasi lomba panjat, langsung disampaikan ke Fathur dan langsung mau ikut,” ucapnya.

Bocah Tak Kenal Menyerah, Bibit Baru Atlet Panjat Kalsel

Bermula dari sini lah, Wahyu dan Hamjanah mencari tempat latihan panjat tebing untuk Fathur. Tak tanggung-tanggung tempat latihan yang dipilih di Marabahan, Kabupaten Barito Kuala. Padahal mereka berdomisili di Banjarmasin.

Alasan Wahyu memilih tempat latihan di sana lantaran juga banyak anak-anak sepantaran Fathur rutin latihan di bawah binaan Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Barito Kuala. Baginya jarak dan waktu yang harus ditempuh adalah resiko untuk menyalurkan hobi si buah hati.

“Mulai latihan rutin sekitar 3 bulan, pulang pergi Banjarmasin – Marabahan. Terkadang ada juga latihan sendiri di Handil Bakti, kebetulan ada teman di sana punya dinding panjat,” imbuhnya.

Sementara dari sudut pandang sang ibu, Hamjanah sempat khawatir akan hobi baru si anak tersebut. Semua aktivitas Fathur sehari-hari tak luput dari pengawasannya.

“Pasti lah was-was. Modalnya cuma yakin dan pendampingan, Alhamdulillah sampai sejauh ini aman-aman aja,” tuturnya.

Kian waktu berselang, Fathur menunjukkan progres dalam latihan bersama anak-anak Barito Kuala. Alhasil Fathur diikutsertakan sebagai kontingen dalam Kejurprov Panjat Tebing Kalsel.

Di nomor lomba yang diikuti, Fathur bersaing dengan 9 anak sepantarannya, utusan terbaik kabupaten/kota di Kalsel hingga lolos ke babak final dramatis. Pasalnya lawan tandingnya di laga final adalah teman seperjuangan selama latihan yang juga kontingen Barito Kuala.

Fathur tampak patah semangat di laga final saat tertinggal beberapa meter oleh Adika. Namun, kehadiran orang tua yang bersorak di lokasi pertandingan menjadi suntikan semangat baginya dan berhasil membalikkan keadaan.

“Semangat pas mendengar suara ayah mama,” katanya tampak polos saat ditanya awak media.

Lolos sebagai juara 1 nomor lomba Speed Klasik Youth D Putra menjadi awal yang bagus bagi debut Fathur di kejuaraan panjang tebing kelompok umur bahkan tingkat provinsi. Bocah punya semangat juang tinggi ini bisa dikatakan bibit baru Kalimantan Selatan di masa mendatang.

“Cita-cita ulun (saya), pengen jadi atlet nasional,” pungkasnya. (rizqon)

Editor: Abadi