Mengenal Masjid Kanas atau Masjid Jami Tuhfaturroghibin

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Mungkin nama Masjid Jami Tuhfaturroghibin akan terasa asing ditelinga warga Banjarmasin. Namun ketika disebutkan Masjid Kanas, banyak yang mengenalnnya.
Sebab satu-satunya masjid di Banjarmasin tersebut pucuknya berbentuk menyerupai buah Nenas.
Masjid yang berada di kawasan Alalak Tengah tersebut merupakan masjid tertua yang dibangun pada tanggal 14 Maret 1938 atau tepatnya 11 Muharram 1357 dalam penanggalan Hijriyah.
Digagas seorang ulama sufi di Alalak bernama Tuan Guru H Marwan bin HM Amin yang merupakan keturunan ke-4 dari Syekh Muhammad Arsyad Al Banjary.
Masjid Jami Tuhfaturroghibin atau Masjid Kanas beberapa kali mengalami renovasi dan pernah melakukan pemindahan tempat lokasinnya.
Awal dibangun di Desa Tatah Masjid, Alalak, Barito Kuala tepatnya di pertigaan arus sungai Marabahan, Kapuas dan Muara Kuin. Berlokasi di pinggir sungai. Kemudian ditahun 1972 masjid dipindahkan di Kelurahan Alalak Tengah perbatasan Rt 14 dan Rt 15 (Hingga Sekarang).
Keterangan tersebut didapat dari seorang tokoh yang dihormati dan juga seorang Kaum Masjid yakni H Asmuni yang tinggal tepat disebrang Masjid.
Ia menceritakan dimana pembangunan masjid (lokasi sekarang) waktu itu tak lepas dari H Marwan dan sejumlah warga sekitar baik laki-laki dan perempuannya tanpa pamrih membangun dan rasa bangga memiliki masjid yang besar.
“Dulu masjid tersebut letaknnya ditepi sungai, karena akses seperti jalan dan lain sebagainnya maka pembangunan di pindah kesini (Tanah Wakaf) yang diperuntukkan sebagai kuburan muslimin (alkah),” katannya kepada klikkalsel.com.
Diceritakannya pula, kenapa masjid tersebut berjuluk Masjid Kanas, dulu pucuk masjid berbentuk bulan bintang, namun setiap kali angin kencang pucuk yang berbentuk bulan bintang selalu jatuh.
Akhirnya diganti dengan sebuah Tajau Belanga atau tempat air yang berbentuk bulat dan diletakan berbalik diatasnya.
“Karena kurang memiliki nilai artistic dan filosopi oleh H Marwan di hias dan ditambahkan daun-daun pada sisi tajau tersebut hingga berbentuk buah Kanas dan akhirnnya masyarakat mengenalnnya dengan Masjid Kanas,” ucapnnya.
Ditambahkannya makna kanas adalah memiliki filosofi tersendiri terkait nama ‘kanas’ yang sebuah kata yang diambil dari bahasa arab, yakni ‘kanasa’ yang artinya pembersih.
“Jadi jika ingin membersihkan diri seringlah datang ke masjid dan menjalankan perintahNYa,” ucapnnya.
Sementara nama Tuhfaturroghibin nama yang diambil dari kitab yang dikarang oleh Ulama terkemuka ditanah Banjar yakni Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari (Datuk Kelampayan).
Tuhfaturroghibin adalah usul dari Tuan Guru H Muhammad Jahri Simin dimasa kepengurusan Guru H Abdul Malik Marwan (tahun 1980) atas musyawarah dan mufakat seluruh masyarakat.
“Kalau Nama Asli Masjid dialalak tersebut Masjid Tuhfaturroghibin namun gelarnya atau sebutan warga masyarakat Masjid Kanas,” Tutupnnya.(azka)
Editor : Amran

Tinggalkan Balasan