Mengenal Budikdamber, Budidaya Ikan Sekaligus Berkebun

Ember tempat Budikdamber. (foto : arif/klikkalsel)

TANJUNG, klikkalsel.com – Banyak cara agar tetap produktif selama di rumah terlebih di masa pandemi Covid-19 saat ini. Seperti yang dilakukan oleh Perkumpulan Putra Putri Sarabakawa (Pusaka) di Kabupaten Tabalong.

Dengan bermodalkan sedikit lahan serta beberapa buah ember, mereka dapat membudidayakan ikan sekaligus berkebun.

Salah satu anggota Pusaka, Neo mengatakan, membudiyakan ikan sekaligus berkebun ini disebut Budikdamber atau Budidayakan Ikan Dalam Ember.

“Polanya tumpang sari, beterenak lele dan tanam sayur di atas tong atau ember sayur yang bisa ditanam di atas media Budikdamber,” katanya, di temui di Balai Pusaka, Kelurahan Pembataan, Kecamatan Murung Pudak, Tabalong, Sabtu (3/9/2020).

Menurut Neo, untuk dapat membuat Budikdamber, hanya dibutuhkan beberapa bahan seperti ember atau tong yang telah diisi dengan air dengan perbandiangan 80 liter air dapat dimasukkan sekitar 50 ekor bibit ikan.

Kemudian, media tanam seperti, arang atau hydroton serta pot kecil yang diberi kawat sebagai pengait dimulut ember.

“Jadi ada dua keuntungan kalau kita melakukan Budikdamber. Ikanya bisa dipanen kemudian sayurnya juga,” ujarnya.

Untuk melakukan Budikdamber dapat memanfaatkan lahan pekarangan di depan rumah. (foto : arif/klikkalsel)

Untuk jenis ikan yang dapat dibudidayakan melalui Budikdamber, direkomendasikan adalah ikan lele. Namun juga dapat jenis ikan lain seperti, nila, patin dan gurami.

“Kenapa ikan lele, karena ikan lele pemeliharaannya mudah dan ikannya tidak gampang stres,” terang Neo.

Sementara, untuk jenis sayurannya seperti, kangkung, sawai, pakcoy, seledri, tomat dan lombot.

Neo menjelaskan, Budikdamber tidak terlalu berbeda jauh dengan melakukan budidaya ikan dengan menggunakan kolam atau keramba.

“Kalau perbandingan di kolam normal 2,5 bulan panen, tapi kalau di Budikdamber tiga bulan panen. Ukuran yang bisa dipanen antara 20 sampai 25 cm,” jelasnya.

Sedangkan untuk sayurnya seperti jenis kangkung dapat dipanen setiap dua minggu sekali.

Neo juga mengatakan, mudahnya melakukan Budikdamber dapat menjadi salah satu solusi untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarga.

“Ini sesuai dengan konsep yang kita sebarkan luaskan yakni membentuk ketahanan pangan keluarga,” jelasnya.

Menurutnya, dimasa pandemi seperti sekarang ini semua orang dituntut untuk dapat mengurangi aktifitas diluar dan lebih banyak berada di dalam rumah.

“Biar tetap produktif Budikdamber dapat menjadi salah satu pilihan aktifitas selama di rumah,” katanya.

Neo menambahkan, Budikdamber yang mereka lakukan, merupakan Pilot Project uji coba yang mana pembiayaannya sepenuhnya di support oleh PT Adaro Indonesia.

“Melalui program CSR sebagai pusat pembelajaran untuk komunitas tujuannya untuk membantu program ketahanan pangan di skala rumah tangga,” ungkapnya.

Disampaikan Neo, dalam hal ini, PT Adaro Indonesia membantu dalam bentuk budgeting.

“Untuk pengadaannya alat dan bahan-bahannya dilakukan oleh Pusaka, Adaro hanya menyiapkan budget untuk program ini,” ucapnya.

Ke depan, Neo berharap, jika apa yang dilakukannya berjalan sukses dan lancar, ia ingin mensosialisasikan program Budikdamber ke komunitas-komunitas, sekolah dan kelompok ibu-ibu baik di tingkat RT ataupun yang ada di komplek perumahan.(arif)

Editor : Amran

Tinggalkan Balasan