Medali Emas Pertama Kalsel di PON Papua, Kadispora: ‘Waja Sampai Kaputing’, Kado Haul Pangeran Antasari

(foto: istimewa)

MERAUKE, klikkalsel.com – Kalimantan Selatan (Kalsel) akhirnya meriah medali emas melalui cabang olahraga raga (Cabor) gulat di PON XX Papua, Senin (11/10/2021) sore.

Emas pertama Kalsel ini ditorehkan pegulat Arbainsyah, bertepatan di momen peringatan wafatnya Pahlawan Nasional Pengeran Antasari ke-159.

Pegulat andalan Banua yang akrab disapa Bain berhasil menaklukkan wakil Sumatera Barat, Heru Fernandes dengan skor 8-0 di di kelas gaya bebas 65 kilogram. Sebelum final, Bain terlebih dahulu menuntaskan perlawanan Ardiansyah, asal Kalimantan Timur.

Baca juga: Atlet Gulat Kalsel Raih Medali Emas, H Supian Berikan Bonus Rp 10 Juta

Kemenangan Bain bisa disebut diluar prediksi. Ia merupakan pegulat pengganti yang sebelumnya bermain di nomor Grego Roman. Kuota yang didapat Kalsel di kelas gaya bebas 65 kilogram kosong, dan tim pelatih memutuskan untuk diisi oleh Arbain.

“Sebenarnya saya tidak menyangka, tetapi usaha yang bagus semaksimal mungkin alhamdulillah bisa memberikan yang terbaik untuk bumi Kalimantan Selatan,” ujarnya usai penobatan juara.

Bain sempat gagal melenggang ke PON Papua karena di Pra-PON lalu harus kalah di nomor gaya grego roman. Namun, langkahnya pindah nomor dan mengisi kelas kosong kuota Kalsel memuluskan jalannya menuntaskan medali emas untuk Kalimantan Selatan.

Baca juga: Pesilat Kalsel Melangkah ke Final PON Papua Setelah Taklukan Lawannya dari NTT

Baca juga: Atlet Muaythai Kalsel Kantongi Medali Perunggu di PON Papua

 

Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Kalsel, Hermansyah mengapresiasi torehan emas yang diraih Arbain tanpa menampik perjuangan para atlet lainnya.

Hermansyah mengatakan, raihan emas tersebut adalah kado peringatan wafatnya pejuang Banjar, Pahlawan Nasional Pangeran Antasari ke 159 yang jatuh hari ini.

Dia bersyukur pesan penting Pangeran Antasari yakni ‘Haram Manyarah Waja sampai Kaputing’ menggelorakan semangat juang para altet Banua.

Semboyan tersebut bermakna haram hukumnya menyerah kepada musuh, tekat tak tergoyahkan, perjuangan yann ulet dan tabah sampai akhir hingga kemenangan diraih.

“WASAKA, Waja Sampai Kaputing artinya kita berjuang luar biasa memecahkan telur emas dengan semangat Waja Sampai Kaputing. Teman-teman berjuang dan akhirnya membuahkan hasil, bisa dikatakan kado pada saat peringatan haul Pangeran Antasari,” tandasnya saat dihubungi klikkalsel.com.(rizqon)

Editor : Amran