Masyarakat Diminta Tak Terhasut Isu Hoaks Vaksin Covid-19

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Pj Gubernur Kalsel, Safrizal ZA, membuka simbolis vaksin Covid-19 massal tahap kedua di Provinsi Kalsel, di Mahligai Pancasila Banjarmasinbelum lama tadi.

Penerima vaksin meliputi unsur masyarakat lanjut usia (lansia), anggota TNI dan Polri, guru, wartawan, perwakilan organisasi keagamaan dan kemasyarakatan yang berjumlah sekitar 500 orang.

Pj Gubernur Kalsel, Dr Safrizal ZA MS meminta masyarakat tak terhasut berita hoaks yang menyebut vaksin membahayakan. Ia menilai tindakan orang-orang penyebar Hoaks tersebut bisa dibilang aksi terorisme, karena bisa mengancam keselamatan Negara jika orang-orang terhasut dan tidak mau divaksin.

“Kalau vaksin gagal negara dalam bahaya. Pak Kapolda bertugas memproses siapa orang yang terlibat,” ucapnya lagi.

Baca Juga : 320 Wartawan Bakal Divaksin di Sekretariat PWI Kalsel

Baca Juga : Puskesmas Pelambuan Gelar Vaksinasi Sistem Jemput Bola

Vaksinasi Covid ini mau tidak mau harus dilakukan masyarakat jika tidak ingin terulang sejarah pandemi ini menjadi catatan sejarah buruk karena banyak korban jiwa akibat terpapar.

Pandemic Covid-19 ujarnya, bisa dicegah dengan vaksinasi untuk memberikan kekebalan bagi tubuh melawan virus yang masuk, atau dengan melemah sednirinya virus itu.

“Kenapa harus barataan (semua,red), karena salah satu cara dengan memberikan vaksin yang ditarget 70 persen komunitas memiliki kekebalan dan vaksinasi dilakukan serentak karena daya imun terbatas,” ujarnya.

Selanjutnya, launching vaksinasi Covid-19 kepada masyarakat umum akan serentak dilakukan di seluruh kabupaten/kota se-Kalsel. Safrizal menyebut ia akan mengeluarkan surat edaran kepada bupati/walikota terkait program ini.

“Setelah ini saya akan mengeluarkan surat edaran bupati/walikota untuk memulai seperti ini. Kelompok vaksin dalam skala besar, agar segera kita habiskan,” katanya.

Bagi masyarakat yang sudah divaksin, diingatkan supaya tetap menjaga protokol kesehatan yakni memakai masker, mencuci tangan pakai sabun, menjaga jarak, menghindarikerumunan dan mengurangi mobilitas.

Diketahui, saat ini kalangan antivaksin sudah banyak menyebarkan teori irasional tentang Covid-19, mulai dari vaksin berisi chip yang digunakan untuk spionase, masalah komposisi berbahaya, hingga menyangkut halal-haram zat penyusunnya

Kapolda Kalsel mengatakan, kampanye di media sosial ini merupakan gerakan terselubung dari orang yang tidak bertanggungjawab dan ingin menggalkan program vaksinasi oleh Pemerintah.

“seolah-olah ada masalah dengan vaksin, (padahal,red) tidak ada,” tegasnya.

Sementara, tokoh agama di Kalsel, KH Hafiz Anshari yang mendapat vaksin saat itu, menegaskan tidak ada masalah dengan vaksin yang disuntikan itu. Bahkan ia menyerukan kepada masyarakat supaya melakukannya demi kebaikan bersama.

Melakukan vaksin itu ujarnya, merupakan ibadah, karena sebagai ikhtiar menghindari suatu penyakit yang terjadi d isuatu wiwlayah.

“Tidak usah ditakutkan, vaksin ini suci dan halal,” tegasnya

Kepala Dinas Kesehatan Kalsel, M Muslim menambahkan vaksinasi tahap kedua terutama pada termin satu sebanyak 174.574 penerima dosis dengan sasaran 52,4 persen lansia dan 47,6 persen petugas pelayanan publik.

“Jadi Kalsel mendapatkan Vaksinasi tahap kedua Kalsel sebesar 69 ribu atau 39 ribu tahap pertama ini,” kata Muslim.

Menurutnya vaksinasi bagi lansia dan pelayanan publik tahap pertama untuk 4 wilayah prioritas yaitu Kabupaten Banjar, Barito Kuala, Banjarmasin dan Banjarbaru.

“Jadi Banjarmasin adalah target terbesar, karena penduduknya banyak dan angka kasusnya tertinggi dan peluncuran vaksinasi Covid-19 kepada masyarakat umum juga akan serentak dilakukan di seluruh Kabupaten/Kota se-Kalsel nantinya,” pungkasnya(ganang/adv)

Editor : Amran

Tinggalkan Balasan