Lebih lanjut, senjata yang digunakan dalam Bagarit biasanya berupa Sumpit yang merupakan senjata yang cukup mematikan untuk beragam binatang, seperti Menjangan, Ayam hutan, Ikan, dan sebagainya.
Kemudian, untuk memasak hasil garitan (buruan), masyarakat cukup memanfaatkan batang bambu yang memang berlimpah tersedia di hutan tersebut.
Selain bambu, mereka juga perlu daun lirik yang digunakan sebagai pembungkus beras atau lauk yang akan dimasak ke dalam batang bambu tersebut.
Setelahnya, batang bambu yang sudah siap tersebut, mereka masak cukup dipanggang di atas kayu bakar.
“Segalanya sudah tersedia di alam, tinggal kita saja lagi yang harus bisa menjaga dan memanfaatkan. Bahkan daun lirik tersebut, biasanya kami gunakan buat piring atau alas makan,” jelas Reza.
Sampai sekarang tradisi Mahumbal dan Mamalan lauk tersebut, masih dilakukan masyarakat adat.
“Meskipun terkesan unik dan jarang dilakukan oleh masyarakat umum. Tradisi ini tetap lestari, karena memang kehidupan masyarakat adat di Pegunungan Meratus HST sangat bergantung dengan alam,” tutup Reza.(dayat)
Editor : Amran