BANJARMASIN, klikkalsel – Terbongkarnya mafia beras Bulog Kalsel oleh Ditreskrim Polda Kalsel, saat mau menjual 20 ton beras tidak mempengaruhi stok beras Bulog di Kalsel.
Kepala Dinas Perdagangan Kalsel Birhasani mengatakan, walau ada kasus itu stok beras yang dimiliki Bulog masih aman. Soalnya stok beras Bulog banyak, apalagi stok beras yang dimiliki distributor seluruh Kalsel.
“Ini kan cuma 1 kontainer yakni 20 ton beras, jadi tidak mempengaruhi stok beras yang dimiliki Bulog,” ucapnya, kepada wartawan, Senin (8/1/2018)
Beras Bulog merupakan beras impor yang digunakan sebagai cadangan beras pemerintah (CBP). CBP yang dikelola oleh Bulog ini sumber dananya berasal dari APBN, yang diperuntukkan dalam kegiatan operasi pasar dalam rangka menstabilkan harga beras nasional sekaligus untuk menjaga stok dan pasokan beras dalam negeri.
CBP ini hanya boleh diditribusikan oleh Bulog kepada distributor resmi yang telah ditunjuk oleh pemerintah. Namun faktanya terjadi penyimpangan dalam proses distribusi.
Bukan tidak mungkin, kasus itu membawa dampak terkait stabilitas harga beras nasional, yang tentu juga akan berpengaruh terhadap perekonomian masyarakat.
Sebelumnya, Direktorat Kriminal Khusus (Ditkrimsus) Polisi Daerah (Polda) Kalimantan Selatan (Kalsel) berhasil mengungkap mafia beras Badan Urusan Logistik (Bulog).
H Burhan (35), warga Jalan Gatot Subroto dibekuk petugas saat mau mengirim 20 ton beras impor dari Vietnam menuju Surabaya, Jawa Timur berhasil digagalkan petugas di Pelabuhan Trisakti, Banjarmasin, pada Sabtu (6/1/2018) sore. (baha)
Editor : Farid
