Ledakan Kasus Positif Covid-19 Terjadi Saat Pemberlakuan PPKM Level 3-4

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Penjabat Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel), Safrizal ZA, meninjau penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 Kota Banjarmasin di sejumlah titik, Rabu (27/7/2021) sore.

Hari ke 3 penerapan PPKM Level 4 di Banjarmasin dan Banjarbaru, serta Level 3 di 11 kabupaten lainnya di Kalsel, terjadi ledakan kasus Covid-19.

Tercatat pada Rabu (28/7/2021), terjadi penambahan kasus baru hampir seribus orang atau 862 orang. Penambahan kasus baru ini berbanding terbalik dengan jumlah pasien sembuh yang hanya 273 orang.

Secara keseluruhan kasus Covid-19 di Kalsel saat ini terdata 45.410 terdiri dari 37.385 pasien sembuh, 6.868 dirawat, dan 1.257 yang meninggal dunia.

Sebab itu, Safrizal menegaskan perlu kesadaran semua pihak agar disiplin dalam penerapan PPKM Level 4 maupun Level 3. Tujuannya guna menekankan lonjakan kasus Covid-19, yang hasilnya akan terlihat selama kurun waktu penerapan PPKM.

“Kita berharap PPKM level IV ini tidak lama, harapannya kita bisa turun ke level I atau II.” ucapnya saat melakukan kunjungan ke Pos PPKM Pal 6 Banjarmasin.

Dia menerangkan, apabila angka penularan menurun, rumah sakit tidak akan terbebani dan dapat memberikan pelayanan yang terbaik kepada pasien. Ini akan berdampak pada angka kesembuhan dapat naik, dan dapat menurunkan positivity serta fatality rate.

Pemberlakuan PPKM, sebutnya, akan dievaluasi setiap 1 minggu sekali. Apabila positivity serta fatality rate menurun cepat, bukan tidak mungkin PPKM akan diakhiri sebelum tanggal 8 Agustus.

“Evaluasi akan dilakukan tanggal 1 Agustus 2021. Apabila kinerja kita bagus dan mampu mengendalikan serta menurunkan positivity serta fatality rate, maka bisa saja keputusan terkait PPKM dicabut sebelum tanggal 8 Agustus. Kita lihat kinerja kita semua, kita lihat kepatuhan dari masyarakat,” ujarnya.

Sementara itu, Safrizal menyampaikan bantuan baik berupa beras maupun bantuan langsung tunai sudah dibagikan sejak beberapa hari yang lalu.

Bantuan beras merupakan kerjasama antara BULOG dan PT Pos Indonesia, sedangkan BLT akan dibagikan PT Pos Indonesia yang mana penyaluran bantuan menggunakan data penerima bantuan valid dan tepat sasaran.

“Kita sudah minta BULOG, PT Pos dan Pemda untuk rapat menentukan data yang valid. Kalau ada yang miss atau belum dapat, nanti akan dicover oleh Bansos kabupaten/kota atau Provinsi,” tegasnya.

Terkait mitigasi dan pencegahan, Safrizal mengatakan Pemprov dan Pemko sudah menyiapkan tambahan bed baik di rumah sakit milik Pemprov maupun Pemko. Begitu pula,stok oksigen saat ini terbilang cukup dan proses distribusi terus berjalan lancar agar tidak terjadi kekurangan stok oksigen.

Sementara itu, masyarakat yang merasa terpapar dihimbau agar untuk melaporkan diri ke Satgas setempat. Hal ini guna dilakukan pemantauan dan pemberian bantuan medis apabila diperlukan.

Safrizal mengungkapkan, kematian akibat Covid-19 rata-rata disebabkan oleh keterlambatan penanganan rumah sakit. Dia juga menyampaikan apabila ada masyarakat yang di lingkungan sekitarnya terdapat warga yang isoman, agar dibantu dan diperhatikan bukan diabaikan.(rizqon)

Editor : Amran