HST  

Lakukan Ekspedisi ke Gunung Halau-halau, Bupati HST Sampaikan Komitmen Menjaga Kelestarian Hutan Meratus

Bupati HST saat melakukan penandatanganan prasasti dan menyampaikan komitmen untuk menjaga kelestarian hutan Meratus. (foto : istemewa)

BARABAI, Klikkalsel.com – Memiliki hutan hujan tropis dan Pegunungan Meratus yang masih tetap lestari menjadi tantangan tersendiri bagi Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) untuk terus mempertahankannya.

Komitmen menjaga kelestarian hutan tersebut terus digaungkan hingga kini baik dari Pemkab HST, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), maupun masyarakat adat dan masyarakat umum lainnya.

Menyampaikan komitmen itu, Bupati HST, H Aulia Oktafiandi, Pj Sekda HST M Yani bersama rombongan, para turis pengurus Yayasan Bumi Kita Fantastik, Tim Kesehatan, Tim Rescue, dan masyarakat adat lokal melakukan Ekspedisi ke Gunung Halau-halau, puncak tertinggi Kalimantan Selatan selama 3 hari 2 malam.

Rombongan mendaki dimulai dari Balai Adat Kiyu, Desa Hinas Kiri, Kecamatan Batang Alai Timur (BAT), pada hari Jumat (3/6/2022) pukul 09.30 Wita dengan melewati medan turun naik gunung, menyeberangi beberapa sungai, dan disuguhkan dengan keindahan hutan hujan tropis yang masih lestari.

Perjalanan menuju puncak tersebut pun memakan waktu selama dua hari, hingga Bupati dan rombongan tiba di puncak pada Sabtu (4/5/2022) sore dan memutuskan untuk berkemah di sana hingga Minggu (5/6/2022) pagi.

Saat itu, pada puncak Gunung Halau-Halau tersebut berada diketinggian 1901 MDPL dan suhu mencapai 14 derajat disertai kondisi berangin, hingga membuat suasana setempat begitu terasa dingin menembus kulit.

Baca Juga : Tim Ekspedisi Meratus Tanam 5.000 Bibit Kopi di Gunung Halau-halau

Baca Juga : Hari Lingkungan Hidup, Trail Runners Meratus Lakukan Penghijauan di Lokasi Pasca Bencana

Ekspedisi inipun dipandang mengukir sejarah baru, yakni baru pertama kali ini Bupati HST yang sampai naik ke Puncak Gunung Halau-Halau sembari mempromosikan wisata alam pegunungan.

Di samping itu, para turis dari Italia, Swiss dan Kanada dari Yayasan Bumi Kita Fantastik turut dilibatkan ikut serta dalam pendakian guna mempromosikan destinasi wisata tersebut agar dikenal lebih luas hingga ke Mancanegara.

Pada puncak tersebut, Bupati Aulia menandatangani prasasti dan menetapkan Gunung Halau-Halau menyandang gelar The Green Belt of Borneo. “Mari kita selamatkan Meratus, agar Halau-Halau terjaga dan menjadi destinasi wisata dunia,” ujarnya.

Wisata alam ini, menurut Aulia, perlu digali potensinya dan ke depan akan dibenahi fasilitas yang ada dari segi pos-pos pendakian dan jalur-jalur aman pendakian.

“Oleh karena itu, saya mengundang wisatawan baik domestik maupun Mancanegara untuk datang ke Puncak Halau-halau ini. Mudah-mudahan upaya untuk mempromosikan wisata ini bisa mendatangkan efek terutama adalah pemberdayaan masyarakat,” imbuhnya.

Sementara, Pj Sekda HST M Yani mengungkapkan, pendakian kali ini mengambil tema Ekspedisi The Green Belt of Borneo untuk mempromosikan pariwisata alam dan menunjukkan komitmen Pemkab HST untuk terus menjaga hutan Meratus.

“Perjalanan ini sebagai tindak lanjut dari MOU dengan yayasan Bumi Kita Fantastik Mudfish No Plastic untuk tetap menjaga alam dari sampah plastik,” terangnya.

Dari ketinggian Puncak Gunung Halau-halau itu, Bupati HST, para turis dan rombongan dapat menyaksikan bentang alam deretan Pegunungan Meratus yang ada di HST, disuguhkan pemandangan sunset dan sunrise yang begitu menawan, serta sempat merasakan langsung segarnya air terjun sungai karuh.

Hingga kini, komitmen menjaga kelestarian Meratus pun tetap digaungkan melalui penanaman pohon setiap pegawai yang naik jabatan, gerakan Bank Sampah Murakata, dan berbagai kegiatan kelestarian lingkungan lainnya.(dayat)

Editor : Amran