Lagi, Komunitas Gerakan Kaos Hitam Gelar Pasar Gratis

Suasana Pasar gratis yang di gelar Komunitas Gerakan Kaos Hitam di Jalan Trikora dekat Mesjid Agung Al Munawarah, Kamis (23/9/2021). (Foto:Putra/klikkalsel.com

BANJARBARU, klikkalsel.com – Komunitas Gerakan kaos hitam (KGKH) kembali laksanakan pasar gratis yang saat ini sudah ketiga kali, berlokasi di Jalan Trikora dekat Mesjid Agung Al Munawarah, Kamis (23/9/2021).

Presiden Gerakan Kaos Hitam, Wira Surya Wibawa mengatakan, pendorong adanya pasar gratis adalah permasalahan status PPKM yang tak kunjung usai, sebab dianggap membebani masyarakat. Dan kegiatan tersebut merupakan aksi sindiran.

“Kami protes terhadap PPKM yang sudah sampai jilid ke-5 kalinya. Padahal sebelumnya, pemerintah setempat berjanji untuk tidak melakukan PPKM atau menurunkan levelnya. Kenyataannya diperpanjang. Ini menambah panjang penderitaan rakyat yang terhambat adanya pembatasan seperti ini,” ucapnya ke Klikkalsel.com.

Wira juga mengatakan, bahwa pemerintah dinilai gagal dalam menanggulangi masalah pandemi. Hingga terjadi PPKM yang kini di perpanjang lagi. Yang alasannya di perpanjang ialah angka distribusi vaksin belum maksimal.

Baca juga: Moge Bebas Melintas Diatas Jembatan Alalak Baru, Masyarakat Kecewa

Baca juga: Praktisi Hukum Tantang Polisi Tilang Rombongan Moge Yang Melintas di Jembatan Alalak Baru

“Ini seharusnya yang jadi perhatian, harus di cari cukong-cukong penimbun vaksin,” tegasnya.

Menurutnya dari PPKM ini, masyarakat tak leluasa dalam beraktivitas. Dicontohkanya bagi pedagang yang tidak bisa berjualan dengan maksimal lantaran ada pembatasan waktu.

“Mereka kehilangan pendapatan. Harapannya tentu ada kelonggaran. Setidaknya dalam hal pajak, listrik, dan air yang bisa di subsidi untuk mengurangi beban masyarakat terdampak PPKM,” ucapnya.

Selain itu, Wira juga menyindir soal ketidak disiplinan yang datang dari pemerintah soal penerapan prokes. Dalam hal ini dimaksud adalah Pemko Banjarbaru.

“Contohnya seperti tong cuci tangan dan sabun yang malah kosong,” sebutnya.

Kembali pada pasar gratis. Wira menyebut mereka akan terus konsisten membukanya. Khususnya di tempat yang perlu di bantu.

Rencananya, aksi ini rutin digelar dua pekan sekali.
Buat yang belum tahu. Pasar ini menjual pakaian bekas hasil donasi dari masyarakat. Siapa saja boleh membeli tanpa harus membayar uang sepeserpun.

“Ini adalah gerakan protes. Ditunggu bantuan nyata pemerintah terhadap bantuan subsidi listrik dan air, pengurangan bayar pajak pajak. Kami tunggu sebagai suara masyarakat kecil,” pungkasnya.(Putra)