Kurangi Over Stok Ayam di Peternak Lewat Operasi Pasar

BANJARMASIN, klikkalsel – Peternak ayam ras di Kalimantan Selatan (Kalsel) kelebihan stok produksi, akibatnya harga jual ayam pedaging di peternak itu anjlok.

Nah, Pemprov Kalsel berupaya mengatasi dengan menggelar Operasi Pasar Ayam Ras di sejumlah titik, salah satunya di Sungai Andai Banjarmasin, Kamis (29/8/2019) pagi.

Operasi pasar itu dilaksanakan Dinas Perdagangan, Dinas Peternakan dan Perkebunan Kalsel bekerjasama dengan Pusat Informasi Pemasaran (Pinsar) Indonesia.

“Kita melaksanakan visi dan misi Bapak Gubernur Kalsel yaitu memberikan kemudahan kepada masyarakat agar dapat menikmati apa yang telah dilaksanakan Pemerintah,” ujar Kabid Perdagangan Dalam Negeri pada Dinas Perdagangan Kalsel, Dina Aulia Mangkusari di sela kegiatan operasi pasar itu.

Dikatakannya, jatuhnya harga ayam broiler itu membuat para peternak mengalami kelebihan stok produksi, sehingga menyebabkan kerugian sejak awal tahun.

Jadi dalam operasi pasar ini juga membantu para pengusaha menjualnya kepada masyarakat.

Dina Aulia menambahkan, operasi pasar ini dilaksanakan di tujuh wilayah yaitu, pertama di Sungai Andai Banjarmasin, berikutnya di HKSN Banjarmasin pada 30 Agustus 2019, TTIC (Dinas Ketahanan Pangan) Banjarbaru dan Indrasari Kabupaten Banjar pada 31 Agustus 2019, lalu Siring Tendean Banjarmasin 1 September 2019, Kantor Disdag Tanah tanggal 2 September 2019, dan Balitan Banjarbaru dijadwal 3 September 2019.

“Harganya untuk satu ekor Rp25 ribu rata-rata ukuran 1,5 Kg, semua masyarakat siapapun bisa membeli, berapapun kita layani,” kata Dina Aulia.

Pada operasi pasar di Sungai Andai, antusiasme warga Sungai Andai sangat besar, hal itu terlihat saat padatnya antrian untuk membeli ayam potong dengan harga lebih murah.

Warga Sungai Andai mengantri membeli ayam ras dengan harga murah (foto: nuha/klikkalsel)

Seperti yang dikatakan mama Dina, biasa membeli di pasar satu ekor ayam Rp30 ribu sampai Rp35 ribu

“Harganya murah, senang membeli disini. Kalau bisa Pemerintah supaya mengadakan setiap seminggu sekali,” ujarnya

Koordinator Pinsar Kalsel Samsul Rizal mengungkapkan berdasarkan kesepakatan dengan Pemerintah salah satu upaya operasi pasar ini sebetulnya hanya menyelesaikan secara psikologis, yang terpenting adalah mengurangi suplai stok day old chicken (DOC) karena sekarang sudah kelebihan 30 persen.

“Ke depannya untuk jangka panjang Pemerintah harus memangkas DOC sesuai kebutuhan,” ujar Rizal.

Pinsar sendiri merupakan asosiasi perunggasan yang kuat dengan anggota ribuan peternak dan memiliki kepengurusan di berbagai kota, bukan sebagai lembaga publik milik pemerintah ataupun swasta.
(nuha/wamen)

Editor : Farid

Tinggalkan Balasan