Kota Banjarmasin Masuk 10 Pemenang Global Urban Mobility Challenge 2019

Syahreza Direktur Yayasan Kaki Kota Banjarmasin. (foto : fachrul/klikkalsel)

BANJARMASIN, klikkalsel – Kota Banjarmasin adalah 1 dari 10 kota pemenang Global Urban Mobility Challenge 2019 yang diumumkan di Leipzig, Jerman pada Mei 2019 lalu, untuk peningkatan mobilitas lewat infrastruktur fisik dan sosial inklusif disabilitas.

Direktur Kaki Kota Banjarmasin, Syareza mengatakan bahwa capaian yang didapat Kota Banjarmasin tersebut merupakan hasil dari proposal yang dibuat Yayasan Kota Kita, bersama dengan Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin, dan Kaki Kota Banjarmasin.

Proposal tersebut dikatakannya merupakan peningkatan aksesibilitas dan mobilitas dari pintu ke pintu bagi rekan-rekan penyandang disabilitas di Kelurahan Pelambuan, Banjarmasin Barat, dan proposal tersebut berhasil meyakinkan para juri tentang pentingnya infrastruktur fisik dan sosial dengan skala manusia untuk keamanan dan kenyamanan warga.

“Proposal ini dianggap inovatif karena berkomitmen menjawab tantangan dengan skala mikro, tepat sasaran, dan apabila tercapai dapat menginspirasi perubahan cara pikir tentang mobilitas secara menyeluruh,” ucapnya.

Ia juga menyampaikan bahwa kegiatan ini nantinya akan menjadi lanjutan komitmen kolaborasi jangka panjang Yayasan Kota Kita dengan berbagai pihak di Banjarmasin sejak tahun 2018 untuk meningkatkan inklusivitas kepada penyandang disabilitas dalam proses perencanaan, pengambilan keputusan, dan pembangunan kota.

Proses survey dan pendataan partisipatoris yang telah dilaksanakan oleh Kota Kita, memberikan informasi dasar untuk penyelenggaraan inisiatif lainnya, termasuk salah satunya adalah peran yang dilakukan Kota Banjarmasin sebagai salah satu dari dua kota pelopor bersama Freetown, Sierra Leone, Afrika, dalam riset global terkait Alat Bantu berbasis masyarakat.

Syahreza menuturkan, buah hasil dari masuknya kota Banjarmasin dalam 10 pemenang Global Urban Mobility Challenge 2019, adalah dengan mendapatkan hadiah dari Trasformative Urban Mobility Initiative (TUMI) sebesar 200 Euros.

“Dari kemenanhan itu Kita mendapatkan hadiah sebesar 200 Euros, atau kalau dirupiahkan sekitar 3 miliar Rupiah,” tuturnya.

Walikota Banjarmasin, H Ibnu Sina mengungkapkan bahwa komitmen Pemko Banjarmasin, dan inovasi para organisasi seperti Yayasan Kota Kita, Kaki Kota Banjarmasin, Organisasi Penyandang Disabilitas, dan para akademisi, membuktikan diri sebagai pelopor kota inklusi yang berbasis kolaborasi dan kerja sama kepada jaringan internasional.

“Kota Banjarmasin patut berbangga menjadi pelopor dalam upaya bersama antara multi pihak, menuju Banjarmasin Kota Inklusi. Kami, mendukung semangat kolaborasi dan inovatif ini, serta mendorong keterlibatan seluruh warga agar tetap konsisten menerapkan nilai-nilai inklusi dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Ibnu.

Di tahun 2019, Yayasan Kota Kita, Pemerintah Kota Banjarmasin, Kaki Kota Banjarmasin
akan melaksanakan berbagai kegiatan untuk advokasi inklusi disabilitas tingkat kota.

Akhir tahun 2019, Kota Banjarmasin akan menjadi tuan rumah diseminasi inovasi data disabilitas dan Kota Inklusi bersama Jaringan Kota Inklusi-Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI). (fachrul)

Editor : Amran

Tinggalkan Balasan