Korban Luka Tembak Konflik Agraria di Seruyan Kalteng Dirujuk ke RSUD Ulin Banjarmasin

Minggu (8/10/2023), Gubernur Kalteng, Sugianto Sabran meninjau kondisi Taufikurrahman yang terbaring lesu di RSUD RSUD Doris Sylvanus Palangkaraya sebelum dirujuk ke RSUD Ulin Banjarmasin. (foto: istimewa)

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Taufikurrahman, 23 tahun, korban diduga mengalami luka tembak saat bentrok konflik agraria di Desa Bangkal, Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) pada Sabtu 7 Oktober 2023 lalu dirujuk ke RSUD Ulin Banjarmasin. Korban sebelumnya menjalani perawatan di RSUD Doris Sylvanus, Palangkaraya hingga dirujuk ke RSUD Ulin Banjarmasin untuk tindakan operasi.

Berdasarkan hasil rontgen menunjukkan ada peluru tajam yang bersarang di punggung korban. Karena keterbatasan peralatan RSUD Doris Silvanus untuk operasi pengambilan peluru, akhirnya korban dirujuk RSUD Ulin Banjarmasin.

Plt Direktur Utama RSUD Ulin Banjarmasin, dr Diauddin menerangkan, penanganan medis terhadap pasien tersebut akan dilakukan sesuai standar operasional prosedur (SOP).

Baca Juga Sempat Mencoba Kabur, Polisi Tembak Kaki Pelaku Curanmor

Baca Juga Tekan Konflik Jelang Pemilu, Paman Yani Tanamkan Idiologi Pancasila

“Tindakan medis telah dilakukan pagi ini, sesuai SOP,” tuturnya, Senin (9/10/2023).

Diauddin juga selaku Kepala Dinas Kesehatan Kalsel ini, mengatakan pihaknya saat ini hanya fokus terhadap keselamatan Taufikurrahman. Terkait konflik yang terjadi di tempat asal korban, dia memastikan pihaknya tak ikut campur.

“Sesuai SOP saja. Bagaimana menyelematkan nyawa seseorang, itu yang penting. Masalah lainnya bukan urusan kita,” pungkasnya.

Untuk diketahui, Taufikurrahman adalah salah satu korban konflik agraria saat unjuk rasa warga menuntut 20 persen realisasi plasma di area PT Hamparan Masawit Bangun Persada (PT HMBP), Desa Bangkal, Kecamatan Seruyan Raya, Kabupaten Seruyan, Kalteng pada 7 Oktober 2023 lalu. Ironisnya, peristiwa itu memakan satu korban jiwa yakni Gijik, 35 tahun, diduga terkena tembakan ketika bentrokan terjadi. (rizqon)

Editor: Abadi