TANJUNG, Klikkalsel.com – Menjadi yatim tak perlu rendah diri, karena banyak dari mereka yang justru sukses walau tanpa kehadiran orang tua.
Seperti Rasulullah SAW yang yatim piatu kemudian bertumbuh menjadi pemimpin umat dan pemimpin negara pada zamannya.
“Kalian tetap harus optimis, jangan rendah diri namun teruslah bersemangat karena kalian pun bisa sukses,” ungkap KH Najib Khairani saat memberikan tausiah pada buka puasa bersama anak yatim dengan Koperasi Adaro Karya Mandiri (Kopkar AKM) dan Komunitas Sayangi Sesama (KS2) Tabalong, di Gedung Pertemuan Kopkar AKM, Selasa (28/3/2023).
Selain itu, Kiyai Najib juga memberikan banyak contoh kalau menjadi yatim bisa menjadi orang sukses di masa akan datang, karenanya teruslah optimis menatap masa depan lebih baik lagi.
Kiyai Najib memberikan contoh, yakni salahsatunya yatim yang sukses di Tabalong yang berhasil menjadi manager salah satu hotel berbintang meski berangkat dari kondisi yatim.
Baca Juga : Warga Pra Sejahtera, Marbot Mesjid, Anak Yatim dan Tahfiz dapat Bantuan Bank Kalsel Pelaihari
Baca Juga : Bank Kalsel Bantu Dana Sunatan Massal Anak Yatim Piatu
“Bersusah payah dia menyelesaikan sekolah SMK. Kerja kerasnya kemudian membuatnya mampu menyelesaikan diploma, terus bekerja di kapal pesiar, hingga bekerja ke Amerika Serikat, lalu menjadi manager hotel di Tanjung sini. Saya menangis dengar ceritanya, perjuangannya,” ucapnya.
Sementara buka puasa bersama Kopkar AKM dengan anak-anak yatim merupakan bagian kepedulian Kopkar untuk berbagi. Dikesempatan itu kegiatan turut menghadirkan 50 lebih anak yatim non panti, yang tinggal dalam asuhan keluarga masing-masing.
Ketua Kopkar AKM, Ageng Prasongko didampingi sekretaris Alhamdi dan Bendahara Aan Nurhadi mengatakan, Kopkar ingin meneguhkan perannya untuk menyentuh sisi-sisi sosial dalam cakupan yang terjangkau.
“Hari ini kami berbagi dengan 50 an anak yatim, semoga menjadi langkah yang berkah bagi kami menjadi bagian mendorong kehidupan sosial yang lebih baik,” ujarnya.
“Walau bisnis koperasi tidaklah besar, tetapi peduli juga bisa dilakukan oleh yang kecil tanpa harus besar,” timpalnya.
Hal senada turut diungkapkan Ketua KS2 Tabalong, Erlina Effendi Ilas, bahwa berkontribusi kebaikan tidak mensyaratkan seseorang sudah kaya, bisnis sudah besar.
“Kontribusi kebaikan yang kecil itu lebih bermakna dari sekadar akan menjadi bagian kebaikan jika sudah sukses. Keadaanya mesti dibalik, jadilah dan pedulilah agar sukses dan bisnis bertumbuh baik,” tuturnya. (Dilah)
Editor: Abadi