Komitmen Paman Birin Dalam Program Pengendalian Iklim Demi Menjaga Kelestarian Alam

Komitmen Paman Birin Dalam Program Pengendalian Iklim Demi Menjaga Kelestarian Alam
Gubernur Kalsel Sahbirin Noor menyampaikan komitmennya secara daring dalam Indonesia’s Folu Net sink (IFNET) 2030 terkait program pengendalian Iklim.

BANJARMASIN, klikkalsel.comGubernur Kalsel Sahbirin Noor atau akrab disapa Paman Birin menyatakan komitmen untuk terus berupaya menjaga kelestarian alam. Hal itu disampaikan Paman Birin dalam sambutan tertulis yang dibacakan Sekdaprov Roy Rizali Anwar dalam pembukaan Indonesia’s Folu Net sink (IFNET) 2030 pada Kamis (7/7/2022).

Dukungan tersebut, ujar Paman Birin, hadir dalam bentuk aksi nyata. Salah satunya gerakan Revolusi Hijau yang sudah dimulai sejak tahun 2017.

“Melalui program Revolusi Hijau, hingga tahun 2022 ini kita mampu merehabilitasi hutan dan lahan kritis lebih dari 122 ribu hektare,” papar gubernur.

Paman Birin menyatakan, Pemprov Kalsel akan terus menggelorakan gerakan Revolusi Hijau secara berkelanjutan.Terlebih, Kalsel saat ini berstatus gerbang Ibu Kota Negara.

“Kalsel bertekad menjadi bagian terdepan dalam memberikan kontribusi untuk pemulihan perubahan iklim,” tegasnya.

Sementara itu, Dirjen Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan, Ruandha Agung mengatakan, akan mendetailkan lagi rencana-rencana strategis IFNET 2030 di sejumlah provinsi, termasuk Kalsel.

“Salah satu upaya nyata yang dilakukan di Kalsel adalah pengendalian kebakaran hutan dan meningkatkan tutupan lahan,” terangnya.

Baca Juga : Tengok Isu Save Meratus, Tim Peneliti Kaji Ekonomi Hijau di HST

Baca Juga : Mars Bergerak Paman Birin Mendapat Legitimasi Kementerian Hukum dan HAM RI

Hal tersebut, menurut Ruanda, sedang dilakukan Pemprov Kalsel secara berkelanjutan. Salah satunya melalui keberadaan miniatur taman hutan hujan tropis di area perkantoran Pemprov Kalsel, Banjarbaru.

“Saya atas nama pribadi dan institusi merasa bangga karena provinsi Kalsel sudah memulai kegiatan itu dengan adanya taman hutan tropis” ucapnya di kepada awak media.

Dari sisi ULM, Rektor ULM Prof. Sutarto Hadi, menyebut, IFNET 2030 merupakan program strategis untuk menyelamatkan bumi. Menurutnya, pekerjaan ini tidak bisa dikerjakan secara sporadis, tetapi harus melalui kajian ilmiah yang benar agar target bisa dicapai.

Dia menjelaskan, hasil kajian dan sosialisasi akan menjadi bahan susunan pedoman pelaksanaan sampai ke tingkat tapak

“ULM memiliki banyak akademisi dan tenaga ahli yang siap untuk berkontribusi pada program IFNET 2030,” pungkasnya. (adv/rizqon)

Editor: Abadi