Knalpot Brong Marak, Kasat Lantas: Yang Kedapatan Kita Potong

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Maraknya penggunaan knalpot brong di kalangan anak muda membuat masyarakat resah.

Parahnya, jika dulu knalpot brong kebanyakan hanya di pasang motor 2 tak, kini motor matic pun tak ketinggalan dipasangi knalpot yang mengeluarkan bunyi sangat bising dan memekakan telinga tersebut.

Selain bunyi yang memekakan telinga, dampak lain penggunaan knalpot brong, biasanya pengguna motor tersebut akan sengaja menggeber sepeda motornya dengan kecepatan tinggi agar hasil bunyi knalpotnya dapat dikeluarkan secara maksimal.

Salah satu warga yang juga pedagang kios di pinggir Jalan Pangeran Hidayatullah, Agus Ramadhansyah mengaku sangat terganggu jika pengguna motor dengan knalpot melintas.

“Selain bikin telinga sakit, binyi knalpot itu membuat suara orang yang mau beli tidak kedengaran lagi,” ucapnya, Senin (4/1/2021).

Sehingga ia berharap adanya langkah dari pihak kepolisian untuk menertibkan penggunaan knalpot tersebut.

Sementara Kasat Lantas Polresta Banjarmasin, Kompol Gustaf Adolf Mamuaya saat dihubungi mengungkapkan bahwa cara terbaik untuk menciduk pengguna motor dengan knalpot brong ialah dengan cara razia stationery atau razia di satu titik lokasi.

Namun ujarnya hal tersebut urung dilakukan secara maksimal untuk sementara karena masih dalam kondisi Pandemi. Menurutnya razia stationery akan menimbulkan penumpukan warga atau pengguna jalan karena harus diperiksa secara bergiliran.

“Kerumunan atau penumpukan tersebut dikhawatirkan dapat menyebabkan penyebaran covid,” ungkapnya.

Selain itu, jika kegiatan tersebutkan galakan maka akan bertolak belakang dengan yang dilakukan oleh pihaknya selama ini. “Kan lucu, selama ini kita minta warga untuk tidak buat kegiatan yang menimbulkan kerumunan. Tapi kita (razia) malah menyebabkan kerumunan,” imbuhnya.

Sebenarnya pihaknya bisa saja melakukan razia hunting, namun hal tersebut akan berisiko tinggi bagi anggota maupun bagi pengendara motor. Karena kemungkinan akan menyebabkan kejar-kejaran pada saat akan dilakukan tindakan.

“Tentu risiko yang ditimbulkan tidak sepadan jika terjadi hal-hal buruk. Apalagi ini hanya pelanggaran, bukan kategori tindak pidana,” ucapnya.

Meski demikian Kasat berjanji jika Pandemi mulai mereda pihaknya akan langsung mengambil langkah-langkah strategis guna membasmi penggunaan knalpot brong.

“Tapi sekarang pun jika ada yang kedapatan memakai knalpot brong dan memungkinkan untuk kami tindak, maka akan kami tindak,” imbuhnya.

Bahkan ia mengaku akan memotong knalpot brong tersebut agar menimbulkan efek jera dan menjamin tidak digunakan kembali oleh penggunanya.(david)

Editor : Amran

Tinggalkan Balasan