Ketua FPTI Kalsel Sebut Pembinaan Atlet Panjat Banua Masih Lemah

Wawancara Ketua FPTI Kalsel, Fathurrahman. (foto : rizqon/klikkalsel)

PELAIHARI, klikkalsel – Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Panjat Tebing Kelompok Umur Ke 14 di Pelaihari Kabupaten Tanah Laut, telah rampung dilaksanakan dari 28 Juli – 3 Agustus 2019. Sebagai tuan rumah Kalsel, tak mendapatkan hasil maksimal, pasalnya tak mendapatkan satu pun mendali emas.

Dari 30 nomor lomba yang dipertandingkan selama satu pekan, Kalsel hanya meraih 3 mendali perak dan dua perunggu. Atas perolehan itu, Kalsel berada di peringkat 12 dari 28 kontingen provinsi yang ikut serta.

Ketua Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Kalsel Fathurrahman mengungkapkan faktor yang mempengaruhi eksistensi prestasi panjat tebing di banua, khususnya dalam hal pembinaan atlet.

Menurut dia, Kalsel memiliki atlet yang mumpuni, namun masih lemah dalam hal pembinaan. Terlebih dukungan moril dan materil pemerintah daerah dan instansi swasta.

“Tentu dukungan swasta yang nanti kita harapkan dalam proses pembinaan lebih lanjut, bisa kita lakukan sinergi. Apalagi mengahadapi Pra PON dan PON,” kata dia, kepada klikkasel.com, Selasa (6/8/2019)

Selain itu, Fathurrahman juga mengeluhkan minim fasilitas yang menjadi kendala untuk mendongkrak kualitas atlet panjat tebing di banua.

Dia menekankan wajar saja Kalsel tertinggal dalam hal prestasi, sebab daerah di provinsi lain, telah terbangun sinergi antara pemerintah dan perusahaan swasta dalam hal mengembangkan olahraga.

“Di daerah lain, banyak pola asuh dan pembinaan melibatkan semua pihak,” cetusnya.

Sementara itu, dalam Kejurnas Panjat Tebing Kelompok Umur ke 14 tersebut didominasi oleh Kontingen Jawa Timur dengan perolehan 11 medali emas, 10 perak dan 6 perunggu. Atas perolehan itu, Jawa Timur lolos sebagai juara umum, sedangkan Kalsel selaku tuan rumah berada di peringkat 12. (rizqon)

Editor : Farid

Tinggalkan Balasan