Kembali Terpilih Jadi Rektor, Begini Janji Sutarto Hadi untuk ULM

Sutarto terpilih kembali masa bakti 2018 - 2022. (foto : azka/klikkalsel)

BANJARMASIN, klikkalsel – Prof Dr H Sutarto Hadi kembali terpilih menjadi pemimpin Universitas Lambung Mangkurat (ULM) periode 2018-2022. Kendati periode sebelumnya sudah menjabat rektor, ia masih memiliki banyak PR yang harus menjadi catatan.

Saat ini ada 19 prodi ULM yang terakreditasi A dari 88 prodi yang ada. Teapi itu jumlahnya belum optimal idealnya 50 persen dari yang ada yakni sebanyak 88 prodi.

“Diharapkan kedepan akreditasi Institusi yang semula B kita akan dorong dibantu para pengajar di ULM sehingga bisa menuntaskan akreditasi tersebut hingga bisa menjadi A,” katanya, Rabu, (12/9/2018)

Ia juga menambahkan ULM masih berada peringkat 50-an untuk perguruan tinggi di Indonesia, sebagai rektor terpilih dirinya akan mengoptimalkan serta mendorong agar peringkat tersebut bisa naik sehingga kualitas ULM akan lebih baik.

“Ini tidak mungkin dikerjakan oleh rektor sendiri tetapi harus dikerjakan seluruh Civitas ULM , para Doktor, Guru Besar, Dekan Fakultas dan lain-lain harus senergi dalam meningkatkan peringkat tersebut,” ujarnya.

Sutarto mengatakan pemilihan ini hanya sebuah proses demokrasi dalam menentukan ULM. Jadi, ia akan tetap menggandeng pesaingan saat pemilihan rektor untuk memajukan ULM.

“Seperti janji saya, ketika dipercaya menjadi rektor saya akan rangkul. Saya bekerja tak bisa sendirian, untuk memajukan ULM ,” timpal dia.

Sementara untuk susunan wakil rektor akan ditentukan pada Desember mendatang, sebab perlu adanya masukan dan pertimbangan senat.

Insentif Dosen Pembelajaran Online Rp7,5 Juta

Di era revolusi Industri ini, Sutarto Hadi juga mengupayakan peningkatan kualitas pembelajaran baik dalam jaringan maupun online.

Catatan dalam memajukan ULM diantaranya, memiliki tenaga pengajar yang mempunyai keterampilan pembelajaran online. Mengingat, pembelajaran tersebut tetunya memudahkan para dosen maupun mahasiswa.

“Setidaknya 70 persen dosen harus memiliki pembelajaran online ini akan memudahkan dan saya akan memberikan insentif kepada dosen yang melakukan pembelajaran online Rp 7,5 juta, ” katanya.

Untuk perangkat di ULM sudah mendukung seperti server atau aplikasi lain jadi para mahasiswa bisa melihat dan belajar bahkan berkomunikasi dengan mudah dengan dosen.

Selain itu, ULM juga perlu pengembangan infrastuktur sarana dan prasarana yang mendukung. “Ini tidak kerja sendiri perlu dukungan civitas sehingga ULM menjadi kebanggaan masyarakat Indonesia khususya Kalimantan Selatan,” katanya. (azka)

Editor : Farid

Tinggalkan Balasan