Kejar Kategori Kota Sehat, 10 Kelurahan di Banjarmasin Deklarasikan Stop BABS

Penandatanganan Deklarasi program Stop Buang Air Besar Sembarangan oleh pokja kelurahan yang disaksikan langsung Walikota Banjarmasin Ibnu Sina dan Wakil Walikota Banjarmasin Arifin Noor

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Pemko Banjarmasin melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) melaksanakan Deklarasi Open Defecation Free (ODF) sebagai lanjutan bagi 10 Kelurahan yang ada di Kota Banjarmasin, bertempat di Lobby Balaikota Banjarmasin.

Dalam kesempatan tersebut turut berhadir Walikota Banjarmasin, Ibnu Sina didampingi Wakil Walikota, Arifin Noor, Ketua Forum Kota Sehat (Forkohat) Banjarmasin, Faturahman, Kadinkes Kota Banjarmasin, M Ramadhan, sejumlah pimpinan SKPD, Perusda, Camat, Lurah Se-Kota Banjarmasin serta masyarakat yang tergabung dalam pokja kelurahan terkait.

ODF atau program Stop Buang Air Besar Sembarangan sendiri merupakan fenomena di mana seorang individu dalam lingkup tertentu tidak lagi melakukan buang air besar secara sembarangan yang berakibat pada pencemaran lingkungan dan memicu penyebaran penyakit.

Walikota Banjarmasin, Ibnu Sina mengatakan bahwa dengan adanya tambahan 10 Kelurahan yakni Kelayan Barat, Gadang, Melayu, Kuripan, Belitung Selatan, Telaga Biru, Kertak Baru Ilir, Sungai Baru, Pekauman serta Pengambangan.

Baca Juga Banjarmasin Semakin Sering Dilanda Banjir Rob, PR Bagi Pemko

Baca Juga 5,4 Persen Angka Stunting di Banjarmasin Berhasil Diturunkan

Membuat sedikitnya 15 Kelurahan di kota Banjarmasin telah berkomitmen dan berpartipasi dalam mendeklarasikan mengenai betapa pentingnya program Stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS)

“Kita bersyukur hari ini ada keberanian dari 10 pokja Kelurahan guna mendeklarasikan ODF atau gerakan Stop BABS,” ujarnya.

“Sudah ada 5 kelurahan sejak 2019 kemudian ditambah 10 kelurahan ini sehingga angka STBM atau sanitasi masyarakat kita bisa meningkat dari awalnya 9 persen menjadi 27,8 persen. Itu tentu sebuah progres yang bagus,” sambungnya.

Untuk itu, menurut Ibnu, bahwa target di tahun 2024 nanti setidaknya program ODF-BABS dapat masuk hingga ke-37 kelurahan atau mencapai 80 persen lebih, sehingga dapat masuk dalam penilaian kategori Kota Sehat Se-Indonesia.

“Tahun ini rencana 10 lagi sehingga menjadi 25 kelurahan, Insha Allah mohon doanya,” ucapnya.

“Memang harus gotong royong Kayuh Baimbai dengan dinas maupun lembaga terkait. Kuncinya adalah kolaborasi, sebab ketika kita berbicara ODF maka kita juga membicarakan permukiman umum, sanitasi serta pengelolaan sampah maupun limbah,” pungkasnya.(fachrul)

Editor : Amran