Kejadian Jembatan Tutupi Tratoar jangan Terulang

Wakil Ketua Komisi III DPRD Banjarmasin Afrizaldi

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Kejadian jembatan Komplek Bakula yang menutupi tratoar di Jalan A Yani Km 5, Banjarmasin diminta Komisi III DPRD Banjarmasin untuk tidak terulang ke depannya.

Bahkan, diminta untuk dibongkar. Sebab, jembatan tersebut dinilai tidak sesuai perencanaan.

Wakil Ketua Komisi III DPRD Banjarmasin Afrizaldi menyebut, ada beberapa poin yang menjadi stretching pihaknya kepada pihak Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Banjarmasin. Di mana, banyak perencanaan yang tidak sesuai realisasi.

“PUPR ini buat perencanaan namun dalam pelaksanaan kadang berubah dan terdapat perbedaannya. Salah satunya jembatan di Komplek Bakula. Kami minta, karena sudah tak sesuai perencanaan, untuk dibongkar,” tegasnya usai rapat LKPJ bersama Dinas PUPR Banjarmasin, Kamis (6/4/2023).

Menurut dia, dengan bentuk jembatan yang menutupi tratoar itu akan menghilangkan fungsi dari sisi manfaat jembatan tersebut.

“Kalau jembatan itu sudah terhalang dari segi pengguna jalan tentu dari segi manfaat sudah tidak sesuai,” ketusnya.

Dikatakan politisi PAN ini, pihaknya juga menyoroti kerap terjadinya pergeseran anggaran untuk kegiatan yang berbeda di PUPR Banjarmasin. “Hal ini kami harapkan tidak terulang lagi,” imbuhnya.

Tak hanya itu, program normalisasi sungai yang tidak bisa direalisasikan karena kontraktornya bermasalah, pihaknya juga meminta agar tetap dilanjutkan.

Sementara itu, Kepala Dinas (Kadis) PUPR Banjarmasin Suri Sudarmadyah menyebut, jembatan Komplek Bakula masih dalam masa pemeliharaan.

Oleh karena itu, pihaknya akan melakukan beberapa penyesuaian berdasarkan pertimbangan-pertimbangan teknis.

Dia menyatakan, secara desain jembatan tersebut tidak ada yang salah. Hanya saja, harus dievaluasi secara menyeluruh karena sudah mengganggu fungsi tratoar untuk dilewati pejalan kaki dan secara estetika tidak bagus.

Sekali lagi, ia menegaskan, jembatan itu bukan salah, karena yang pasti sudah sesuai desain.

“Jadi yang mengatakan salah itu, kalau dikatakan oleh seorang ahli teknis. Jadi kami pun tidak bisa mengatakan itu salah. Kemudian framenya tidak untuk mencari salah tapi agar bisa dimanfaatkan,” tuturnya.

Ia melanjutkan, ada tiga hal yang dijaga untuk jembatan, yaitu tidak ada mengurangi lebar sungai, tidak ada tiang di tengah sungai dan ada ketinggian dari muka banjir.

“Tiga hal ini yang dikondisikan, agar satu sisi orang bisa lewat satu sisi agar tidak mempengaruhi air di bawah,” tegasnya. (farid)

Editor : Amran