Kehilangan Rafinha Dimenit Awal Babak Pertama Pengaruhi Mental Pemain PS Barito Putera

Kehilangan Rafinha Dimenit Awal Babak Pertama Pengaruhi Mental Pemain PS Barito Putera

BANDUNG, klikkalsel.com – Sempat unggul satu gol di babak pertama, PS Barito Putera, kembali harus menelan kekalahan, dengan skor 2-3 atas Bhayangkara FC, di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung, Minggu (3/10/2021).

Keunggulan sementara didapatkan PS Barito Putera di menit ke 12 melalui gol indah Rafael Oliviera (Rafinha) hasil umpan silang dari Benny Oktavianto.

Namun sayangnya keunggulan tersebut hanya mampu dipertahankan hingga jeda turun minum semata.

Dibabak kedua anak asuh Paul Munster kembali lebih mendominasi permainan, alhasil tiga gol tercipta untuk membalikan keunggulan melalui gol Renan Silva di Menit 56, serta Ezechiel N’Douassel menit ke 75, dan menit 79.

Gol pemerkecil keadaan untuk PS Barito Putera terjadi melalui tendangan Bebas Lutfi Kamal di menit ke 83, dan gol tersebut juga merupakan gol terakhir di laga PS Barito Putera menghadapi Bhayangkara FC pekan ke 6 BRI Liga 1.

Atas hasil tersebut, membuat PS Barito Putera harus bertahan di zona degradasi saat ini yakni peringkat 17 klasemen sementara.

Saat sesi pressconference usai pertandingan, Pelatih kepala PS Barito Putera, Djajang Nurjaman, mengakui kekuatan tim lawan, pasalnya dalam pertandingan tadi malam, Bhayangkara FC lebih mendominasi permainan.

Baca Juga : Sempat Unggul di Babak Pertama, PS Barito Putera Harus Akui Keunggulan Bhayangkara FC dengan Skor 2-3

Baca Juga : Atlet Muaythai Kalsel Kantongi Medali Perunggu di PON Papua

Selain itu ia juga melihat, bahwa hilangnya Rafinha di awal-awal babak pertama sangat mempengaruhi laju aliran bola kepada pemain penyerang PS Barito Putera.

“Tadi Rafinha juga harus ditarik keluar sebelum 20 menit, sehingga itu sangat berpengaruh pada strategi kita,” pungkasnya.

“Jalannya pertandingan kita banyak di tekan. Sebenarnya kita tidak ada niat untuk bertahan tetapi mereka cukup hebat,” tambahnya.

Terjadinya tiga gol di babak kedua tersebut akan menjadi evaluasi bagi tim pelatih untuk menghadapi lagi selanjutnya menghadapi Persita Tangerang.

Djanur juga mengakui gol balasan yang terjadi di babak kedua tersebut membuat anak asuhnya menjadi lebih tegang, sehingga dua gol dalam jeda waktu yang tidak begitu lama kembali terjadi.

“Terjadinya gol balasan membuat kami agak sedikit nervous. sehingga terjadi dua gol beruntun. Itu yang akan kita evaluasi nanti, selain masalah fokus di lini belakang kita,” terangnya.

Berubahnya skema permainan diakui Djajang, lantaran tekanan yang terus dilancarkan tim Bhayangkara FC ke lini pertahanan punggawa Laskar Antasari.

Sehingga permainan spontan terlihat seperti PS Barito Putera lebih banyak menunggu dan terkesan bermain lebih bertahan.

“Sebetulnya dari intruksi pelatih tidak seperti itu, tetapi secara refleks saja anak-anak bermain bertahan, karena kita terus dalam tekanan sehingga kita harus menunggu,” tandanya. (fachrul)

Editor : Amran