Karhutla 442 Kali Terjadi, 1.505 Hektar Lahan Gosong

Kebakaran Lahan di wilayah Kalimantan Selatan. (Foto : BNPB Kalsel)

BANJARMASIN, klikkalsel – Musim kemarau kembali menjadi pemicu kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang terjadi di Kalsel.

Hingga September, data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel tercatat sekitar 1.505 hektar lahan terbakar.

Sejauh ini, BPBD Kalsel bersama Tim Gabungan lainnya, kian gencar melakulan pemadaman titik api atau hotspot yang berpotensi mengakibatkan kabut asap, sejak Agustus tadi.

Kepada klikkalsel.com, Kepala Dinas BPBD Kalsel, Wahyudi menyebutkan, ada 248 titik api terjadi di sejumlah daerah.

“Data yang kita dapat, dilaporkan jumlah titik hotspot di Kalsel dengan tingkat kepercayaan lebih 75 persen, dari bulan 1 Mei – 2 September 2018 berjumlah 248 titik hotspot, dengan luasan 1.505 hektar lahan terbakar,” bebernya melalui sambungan whatsapp, Senin kemarin.

Menurutnya, pada Karhutla itu, Banjarbaru dan Tanah Laut menjadi kawasan yang terparah terdampak.

Ia menuturkan, sampai sekarang sudah 442 kali kejadian Karhutla, dengan sebaran lahan yang terbakar yakni Banjarmasin 2 hektar, Banjarbaru seluas 378,4 hektar, kemudian Banjar ada 282,75 hektar.

Lalu Barito Kuala seluas 8,3 hektar, untuk Tapin 173,65 hektar lahan terbakar, sementara Hulu Sungai Selatan seluas 148,1 hektar, Hulu Sungai Tengah tercatat 18,8 hektar.

Ditambah Hulu Sungai Utara dengan 95,5 Hektare, Balangan terbakar 32,5 hektar, Tabalong hanya 17 hektar, Tanah Laut seluas 304,1 hektar, lalu Tanah Bumbu seluas 36 hektar dan terakhir Kotabaru seluas 7,9 hektar.

Sementara itu, kondisi tanah gambut menjadi faktor utama, mudahnya terjadi kebakaran di tengah musim kemarau sekarang.

Sebagai langkah antasipasi, Tim Gabungan telah membangun dan melaksanakan kegiatan. Berupa Patroli Terpadu Pencegahan Karhutla Manggala Agni Balai PPIKHL Kalimantan di Kalsel, 12 Pos menjangkau 48 Desa rawan Karhutla. (rizqon)

Editor : Farid

Tinggalkan Balasan