Kalsel Jadi Fokus Ketahanan Nasional Isu Geopolitik

Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI) Andi Widjajanto.

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI), Andi Widjajanto, menaruh perhatian khusus terhadap Kalimantan Selatan (Kalsel).

Sebab provinsi ini bakal menjadi gerbang ibu kota negara (IKN) baru, yang nantinya akan bersentuhan langsung dengan persoalan Geopolitik.

Hal tersebut mendorong Andi Widjajanto bertandang ke Kalsel. Kunjungan Andi Widjajanto di Bumi Antasari melaksanakan berbagai kegiatan yang berkaitan dengan ketahanan nasional.

Salah satunya agenda Gubernur Lemhanas RI di provinsi yang memiliki semboyan ‘Waja Sampai Kaputing’ (berjuang sampai akhir) yakni Sosialisasi/Dialog Wawasan Kebangsaan di Ballroom Hotel Rattan Inn, Rabu (11/5/2022). Ada 100 pemuda-pemudi yang menjadi peserta kegiatan yang berlangsung dari 11-13 Mei.

Diantara pokok menteri diskusi, empat pilar kebangsaan yang terdiri dari Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika. Tak hanya itu, Geopolitik turut masuk dalam pembahasan.

Geopolitik memiliki cakupan multidisipliner, meliputi segala aspek ilmu sosial dengan penekanan tertentu terhadap geografi politik, hubungan internasional, aspek teritorial ilmu politik, dan hukum internasional serta pengolahan sumber daya alam. Geopolitik juga sebagai pembangunan nasional yang mencakup kesatuan politik, sosial dan ekonomi, sosial politik, kesatuan pertahanan serta keamanan.

Andi Widjajanto menjelaskan, Geopolitik patut dimengerti pemuda-pemudi Kalsel sebagai sebuah tuan rumah gerbang Nusantara (nama ibu kota negara baru).

Penyematan peserta Sosialisasi/Dialog Wawasan Kebangsaan Lemhanas RI

Baca Juga : Bartman Sampit Harapkan Jiwa Wasaka Tertanam Dalam Diri Pemain Barito Putera

Baca Juga : Gubernur Kalsel Terima Penghargaan TOP Pembina BUMD Award 2022

Diharapkannya perserta usai mengikuti Sosialisasi/Dialog Wawasan Kebangsaan bisa menjadi bagian penyebar luasan ketahanan nasional di lingkungan sekitar.

“Kalimantan Selatan akan menjadi strategis karena akan menjadi gerbang masuk bagi dinamika politik, ekonomi, sosial untuk mewujudkan kota dunia baru. Ada kota pintar, ada kota hijau di Nusantara yang nantinya akan berpengaruh kepada Kalimantan Selatan,” pungkasnya.

Sementara itu, Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor yang diwakili Sekretaris Daerah Provinsi Kalsel, Roy Rizali Anwar mengatakan, pertemuan ini merupakan bagian dari langkah bersama untuk menjadikan wawasan kebangsaan sebagai modal penting dan strategis dalam pembangunan karakter dan jati diri bangsa. Di era globalisasi ini, kata Roy sangat merasakan kemajuan teknologi telah merubah pola kehidupan masyarakat.

Ia menuturkan, disatu sisi, perubahan tersebut mendatangkan berbagai dampak positif, membuka berbagai kesempatan bagi masyarakat dan dunia usaha, khususnya bagi mereka yang terdampak pandemi.

Sedangkan arus informasi dan komunikasi yang semakin cepat ini, juga menimbulkan tantangan tersendiri, khususnya dalam membangun kekohesifan sebagai suatu bangsa.

Ia mengakui, masyarakat yang semakin materialistis dan pragmatis akibat globalisasi ini. Karena gejala-gejala tersebut sudah mulai terlihat ditambah kemudahan mengakses informasi melalui teknologi, ternyata tidak serta merta diikuti oleh semakin kuatnya rasa persatuan dan rasa senasib sepenanggungan kita sebagai sesama rakyat indonesia.

“Begitu banyaknya kabar-kabar hoaks, berita bohong, narasi-narasi kekerasan yang beredar di lini masa sosial media, yang berujung pada perdebatan dan perpecahan,” tuturnya.

Dia mengatakan, keramahan, gotong royong, serta saling membantu sesama tanpa pamrih adalah kekayaan negara dan daerah. Sebab itu,
Dikatakannya hal tersebut ini tidak boleh dibiarkan tergerus oleh zaman.

“Persatuan dan kesatuan NKRI tidak boleh dipecah-belah, diprovokasi, serta dihancurkan oleh paham-paham radikal, dan ideologi yang tidak sesuai dengan Pancasila,” tandasnya.(adv/rizqon)

Editor : Amran