Jika Kapasitas Masjid Tak Cukup karena Jaga Jarak, JK Sarankan Salat Jumat di Mushola

Ketua Umum Pengurus DMI, Jusuf Kala Usai Shalat Ashar di Masjid Raya Sabilal Muhtadin.
BANJARMASIN, klikkalsel.com – Usai melakukan peninjauan ke sejumlah tempat seperti gudang logistik PMI dan laboratorium Unit Transfusi Darah (UTD) PMI Banjarmasin, Ketua Umum PMI Pusat, Drs H Muhammad Jusuf Kalla, menyempatkan untuk Salat Ashar di Masjid Raya Sabilal Muhtadin, Banjarmasin, Kamis (18/6/2020).
Selain Salat Ashar, Jusuf Kalla yang merupakan Ketua Umum Pengurus Pusat Dewan Masjid Indonesia (DMI), juga melihat kondisi penerapan protokol kesehatan serta tata letak shaf di Masjid Raya Sabilal Muhtadin.
Dikarenakan saat ini sejumlah tempat harus menerapkan jaga jarak, tidak terkecuali tempat ibadah, maka kapasitas dari tempat ibadah tersebut menjadi berkurang.
“Karena menjaga jarak tadi, daya tampung masjid menjadi turun, misalkan ini jaraknya 1 meter, kemana sisa jemaah yang lain ingin salat,” ujarnya.
Dengan kondisi itu, ia berharap agar mushola juga bisa ikut dibuka atau gedung umum untuk menampung jemaah lain yang ingin Salat Jumat. “Tentu kita harus membuka mushola untuk dipakai Salat Jumat, atau membuka gedung-gedung umum,” ucapnya.
Namun menurutnya, apabila membuka gedung umum untuk Salat Jumat, tidak semudah yang diucapkan, karena dalam melaksanakan Salat suatu tempat itu harus bersih, dan suci, dan hal itu apakah ada yang bersedia untuk mempersiapkannya.
“Kalau membuka gedung itu tidak mudah, contohnya kalau kita membuka gedung olahraga untuk salat, dimana orang mau wudhu, apakah suci, apakah bersih, lalu siapa yang mau mengaturnya,” jelasnya
Selain itu Jusuf Kalla juga mengimbau agar pelaksanaan salat haruslah di tempat yang bersih yakni di rumah ibadah seperti mushola misalnya, dan tidak melakukan salat di jalan, karena menurutnya bisa saja jalan itu tidak bersih dan bervirus.
“Di Kalsel ada yang salat sampai ke Jalan gak? Kalau di jalan itu berbahaya, karena jalan itu tidak bersih, bisa ada virus disitu,” tuturnya.
“Kita tidak ingin apabila jalan itu ada virus dan ikut ke sajadah, lalu sajadahnya dibawa ke rumah kemudian dipakai lagi di rumah, itu bisa membahayakan keluarga yang ada di rumah, dirumah bisa saja kena virus juga,” tandasnya.
Atas hal tersebut, ia bersama DMI terus mengimbau dan meminta agar pelaksanaan Shalat khususnya Shalat Jumat haruslah dilakukan di rumah Ibadah, seperti Mushola, dan tidak dilakukan di jalan.(fachrul)
Editor : Amran

Tinggalkan Balasan