Jelang Imlek 2023, Klenteng Bersejarah Po An Kiong Mulai Bersiap

Satu petugas Klenteng Po An Kiong di Jalan Niaga sedang menyusun lilin untuk persiapan imlek pada 22 Januari 2023 mendatang

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Klenteng Karta Raharja atau Kelenteng Po An Kiong yang terletak di Jalan Niaga Timur Kawasan Pasar Baru Banjarmasin mulai bersiap menyambut perayaan Imlek 2023 yang jatuh pada 22 Januari mendatang.

Pantauan klikkalsel.com terlihat beberapa petugas mulai meletakan lilin-lilin di dalam-ruangan klenteng dan sejumlah dupa untuk para warga Tionghoa yang akan melakukan sembahyang.

Tak hanya itu, sebagian juga menyiapkan sejumlah sesajen, lampion dan membersihkan beberapa sisa dupa yang ada di depan patung dewa-dewa tersebut.

Pengurus Klenteng Po An Kiong, Ferry mengatakan, seminggu menjelang perayaan Imlek 2023 pihaknya sudah mulai melakukan berbagai persiapan.

“Mulai pengadaan lilin, lampion-lampion, bersih-bersih,” kata Ferry yang menjabat sebagai bendahara klenteng po An Kiong, Minggu (15/1/2023).

Dijelaskannya, persiapan ini dilakukan guna memberikan rasa nyaman kepada jemaat yang melaksanakan ibadah pada saat Imlek nanti.

“Sehingga pada saat imlek kondisinya sudah bersih, segar dan siap menampung rezeki bagi masyarakat Tionghoa,” jelasnya.

Baca Juga : Bantah Peniadaan Denda Keterlambatan Pengerjaan, PUPR: Sudah Disetorkan ke Kas Daerah

Baca Juga : Rodney Berjanji Akan Berjuang untuk Barito Putera

Menurutnya, perayaan Imlek tahun ini akan terasa lebih berbeda dibanding beberapa tahun kebelakang. Mengingat saat ini Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat tentang Covid-19 sudah dicabut.

Sehingga, pihaknya merasa ibadah Imlek 2023 akan lebih ramai dibanding tahun sebelumnya.

“Kalau dilihat dari pengunjung ini lebih banyak dibanding tahun-tahun sebelumnya,” imbuhnya.

Hal itu terlihat dari ramainya masyarakat Tionghoa Kota Banjarmasin yang sudah mulai beribadah atau sembahyang seminggu sebelum perayaan Imlek.

Tidak hanya itu, pada Imlek kali ini pihaknya juga mengadakan ibadah malam. Dimana ibadah malam tersebut sempat dihentikan karena situasi pandemi Covid-19 sedang tinggi-tingginya di dua tahun terakhir.

“Sejak pandemi agak longgar, kegiatan malam sudah kita buka lagi dan pengunjung juga sudah tahu kalau kita ada aktivitas seperti sebelum pandemi,” tuturnya.

Lebih lanjut, terkait pencucian patung dewa pihaknya sudah melaksanakan sekitar satu bulan yang lalu.

“Klenteng sini sudah melakukan sebulan yang lalu,” ungkapnya.

Adapun harapan Ferry pada Imlek tahun kali ini, peribadatan bisa berjalan dengan lancar dan kembali normal. Hal itu di sampaikanya melihat situasi pandemi sudah mulai menurun.

“Jadi kita bisa bebas melakukan ibadah seperti biasa,” tuturnya.

Diketahui, Kelenteng tua ini menyimpan banyak cerita. Baik dari era pendudukan Belanda maupun Jepang. Salah satu cerita yang paling populer adalah pemboman pada masa kolonial tersebut.

Mengutip buku ‘Banjarmasin Tempo Doeloe: Sketsa Kecil dari Bingkai Masa Lalu’ karya Mansyur, kelenteng ini dibangun pada tahun 1898 silam.

Dahulu posisinya berada persis di belakang Pasar Harum Manis. Namun, saat musibah kebakaran besar melanda tahun 1914, kelenteng direlokasi ke Jalan Niaga.

Klenteng ini juga dianggap keramat oleh masyarakat. Karena melewati beberapa kali masa genting yang selalu selamat.

Seperti pada 23 Mei 1997 atau Jumat Kelabu, kelenteng ini juga menjadi sasaran amuk massa. Namun, kerusakan yang terjadi tidak terlalu parah. (airlangga)

Editor: Abadi