Warga Keluhkan Jalan Licin
TANJUNG, Klikkalsel.com – Bundaran Monumen Obor Tanjung Puri Tabalong merupakan jalan protokol yang menjadi rute umum masyarakat. Namun belakangan jalan tersebut kerap basah karena kerap terdapat genangan air. Sehingga pengguna jalan yang melintas diharuskan waspada ketika ingin melalui bundaran tersebut.
Seorang warga Murung Pudak, Warto (45) mengatakan, kesulitan melalui jalan tersebut karena kondisi jalan yang seringkali basah ketika ingin memutari monumen obor tersebut.
“Kadang jalan tersebut basah, jadi harus ekstra hati-hati ketika ingin memutari bundaran obor,” ujarnya, Selasa (14/9/2021).
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tabalong, Rowi Rawatianice mengatakan, ketika DLH ingin melakukan pengurasan kolam pada Monumen Tanjung Puri, ditemukan bahwa saluran pembuangan berupa pipa PVC diameter 4 inchi yang tertanam dalam badan jalan dengan kedalaman lebih kurang 20 cm membelah jalan menuju saluran pembuangan di tepi jalan tidak berfungsi.
Hal tersebut diduga menjadi penyebab munculnya genangan air di jalan tersebut.
“Diprediksi pipa PVC tersebut pecah di dalam tanah akibat beban yang melintasi jalan tersebut cukup berat,” ujarnya.
Baca Juga : Tuan Rumah PON XX Siap Sambut Kontingen se Indonesia, Kalsel Berangkat Dikawal Polisi
Baca Juga : Lahan Perkebunan Cengkeh Dijadikan Kawasan Hutan Lindung, Warga Mengadu ke Dewan Kalsel
Ia mengungkapkan, sebelumnya DLH sudah berkoordinasi dan meminta tolong dengan Kabid Bina Marga Dinas PUPR Tabalong, Nengsi untuk mengkomunikasikan dengan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) agar diizinkan memotong jalan tersebut untuk memasang kembali pipa baru.
“Rencananya jika izin sudah ada, akan dipasangkan pipa HDPE yang ukuran 3 atau 4 inchi,” ujarnya
Rowi melanjutkan, kegiatan tersebut tidak mudah dikarenakan belum adanya anggaran, kemudian belum terdapat izin dengan BPJN.
“Jika diizinkan biasanya pihak BPJN juga meminta mengembalikan konstruksi jalan seperti sedia kala, sehingga kami perlu koordinasi kembali dengan PUPR Tabalong,” pungkasnya.
Untuk diketahui, sekarang ketika DLH melakukan pengurasan maka dilakukan dengan cara menyedot, sehingga membutuhkan waktu lama. (dilah)
Editor: Abadi