Inflasi Banua Terkendali, Stabilisasi Harga dan Ketahanan Pangan Jadi Strategi

Gubernur Kalsel Sahbirin Noor saat wawancara awak media usai membuka High Level Meeting dan rapat koordinasi bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah.

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Kalimantan Selatan (Kalsel) berhasil menurunkan angka inflasi, setelah mencapai puncak sebesar 7,35 persen pada September 2022. Dalam hitungan year-on-year, angka inflasi Banua kini terkendali di angka 4,36 persen per Agustus 2023.

Atas capaian ini, Gubernur Kalender Sahbirin Noor mengintruksikan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) agar terus berupaya menjaga stabilisasi harga dan ketahanan pangan. Hal tersebut ditegaskan Paman Birin, sapaan akrab gubernur dalam High Level Meeting (HLM) dan rapat koordinasi bersama TPID di Banjarmasin, Senin (18/9/2023) siang.

Paman Birin bersyukur tingkat inflasi di Banua masih terkendali dan berada dalam tren yang melandai.

“Setelah mencapai puncaknya sebesar 7,35 persen pada bulan September 2022, tingkat inflasi Kalimantan Selatan terus melandai dan menurun, hingga mencapai 4,36 persen pada bulan agustus 2023,” sebutnya.

Menurut Paman Birin, capaian yang sangat baik itu tentu tidak lepas dari kerja keras dan sinergitas semua yang tergabung dalam TPID.

“Dalam setahun terakhir, kita terus konsisten melakukan berbagai upaya nyata untuk menjaga ketersediaan pasokan dan kestabilan harga pangan, serta melindungi masyarakat dari dampak kenaikan harga-harga, dalam bentuk operasi pasar maupun pasar murah,” ucapnya.

Baca Juga Lazisnu Kaltim Sharing ke Kalsel Demi Kemajuan Pergerakan Amil Zakat, Infaq, dan Sedekah

Baca Juga Pembukaan PKKMB Uniska, Gubernur Kalsel: Terasa Pulang Kampung

Paman Birin menekankan, pentingnya sinergi dan kolaborasi di antara seluruh anggota TPID se-Kalsel guna mengantisipasi dampak El-Nino yang memicu kenaikan harga-harga pangan. Terlebih, sebutnya, sudah ada 19 negara yang membatasi ekspor produk pangan sehingga mendorong apresiasi harga pangan di tingkat global.

Dalam arahannya, Paman Birin menekankan 3 hal guna menjaga stabilisasi harga dan ketahanan pangan. Pertama integrasi data stok dan neraca pangan daerah, untuk mengecek ketersediaan pangan.

“Melalui data stok ini dapat mengantisipasi kekurangan pangan di suatu daerah, dalam konteks itu pula, kita perlu mendorong agar kerja sama antar daerah terus ditingkatkan hingga ke level business to business dalam rangka stabilisasi harga,” ujarnya.

Kedua, selalu melakukan pengecekan ketersediaan stok pangan di pasar. Segera ambil tindakan dan keputusan yang diperlukan bilamana menemui kelangkaan suatu komoditas di pasar. dalam konteks itu pula, juga perlu meningkatkan cadangan pangan daerah guna mengantisipasi musim kering berkepanjangan.

“Dan yang ketiga, optimalisasi penggunaan fiskal daerah untuk stabilisasi harga,” bebernya.

Di sisi lain, Paman Birin juga berkomitmen untuk menjaga ketersediaan stok pangan dengan terus mendorong inovasi di bidang pertanian dan peternakan agar lebih berkembang. Inovasi tersebut ialah budi daya padi apung dan program Sistem Integrasi Kelapa Sawit Berbasis Kemitraan Usaha Ternak Inti Plasma (Siska Ku Intip)

“Potensi pengembangan padi apung di wilayah Kalimantan Selatan sangat tinggi. Mengingat luas area rawa di Kalimantan Selatan yang begitu besar, yakni mencapai 290 ribu hektare. Ini bisa menjadi solusi dalam mengatasi dampak el nino yang saat ini terjadi di seluruh belahan dunia,” pungkasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Paman Birin juga menyerahkan Bantuan Pangan Cadangan Beras Pemerintah untuk sejumlah Kabupaten/Kota termasuk keluarga penerima manfaat yang bersumber dari dana APBN.

Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Selatan Wahyu Pratomo mengatakan, ada beberapa hal yang harus dilanjutkan yaitu sinergi dan kolaborasi kebijakan pengendalian inflasi.

Selain itu dirinya terus mendorong inovasi dalam rangka meningkatkan produktivitas pertanian serta optimalisasi peran dan fungsi masing masing instansi dalam menjaga inflasi di banua.

Rapat tersebut, turut hadir Direktur Ketersediaan Pangan Badan Pangan Nasional Budi Waryanto, Pemimpin Wilayah Bulog Kanwil Kalsel Taufan Akib, Kepala Biro Perekonomian Setdaprov Kalsel Raudatul Jannah serta stakeholder. (rizqon)

Editor: Abadi