IMM Kalsel Pastikan Tidak Terlibat Politik Praktis

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kalimantan Selatan (Kalsel), melakukan diskusi yang bertajuk Konferensi Meja Bundar (KMB) Banua berkemajuan, Minggu (20/9/2020).

Melalui Bidang Hikmah, Politik, dan Kebijakan publik, yang menjadi fokus dalam diskusi ini adalah isu mengenai Pendidikan, Kesehatan, dan Ekonomi juga soal Pilkada yang akan dilaksanakan pada 9 Desember 2020. Di mana Kalsel akan menjadi salah satu daerah yang akan melaksanakan perhelatan tersebut

Ketua Umum DPD IMM Kalsel, Ahmad Zaini mengungkapkan, diskusi ini merupakan sebuah cara IMM Kalsel dalam menghadirkan pencerahan kepada publik di momentum Pilkada, sehingga menghasilkan kebermanfaatan kepada masyarakat luas.

“IMM secara kelembagaan tidak akan melakukan politik praktis tapi politik moral dan politik solusi yang mencerahkan, karena merupakan kewajiban kaum intelektual seperti IMM untuk terlibat di dalamnya,” ujarnya.

Selain itu, diskusi itu juga membahas soal pertumbuhan ekonomi di masa pendemi Corona.

Guru besar ilmu Ekonomi Universitas Lambung Mangkurat Prof. Dr. Ahmad Alim Bachri menjelaskan, secara data, Covid-19 berakibat dampak terhadap pertumbuhan ekonomi yang minus tidak hanya di Kalsel namun secara nasional.

“Pasar tenaga menurun, perputaran ekonomi masyarakat menurun drastis. Seperti sektor perhotelan merosot tajam akibat menurunnya perjalanan transportasi,” ucap salah satu narasumber acara.

Untuk itu, kata dia, pemerintah daerah perlu merumuskan stimulus yang berarti untuk menjawab tantangan ini, serta pemerintah harus menggenjot pemasukan daerah dari sektor lain. Selain sektor Daya Alam yang akan ada masanya habis.

“Salah satunya adalah agar Pemerintah daerah meningkatkan konsentrasi Kalsel menjadi pusat Agribisnis di Indonesia,” ucap Aalumni IMM ini.

Sekedar diketahui terdapat tiga poin penting dalam catatan IMM Kalsel yang disusun dalam risalah ekonomi dalam kemajuan Banua.

Pertama dimana Pulau Kalimantan secara umum terkhususnya Kalsel pada sampai hari ini dikenal sebagai Penghasil Sumber Daya alam berupa Batubara.

Oleh sebab itu, ini saatnya pemerintah harus mampu merubah sumber income tersebut agar tidak terus ketergantungan. Hingga fokus Pemerintah Kalsel yang saat ini berupaya ke arah pembangunan agribisnis agar terus ditingkatkan serta harus mengedepankan kebermanfaatan dan kesejahteraan bagi petani.

Kedua, Kalsel yang saat ini berfokus kepada pembangunan ekonomi dan Pertanian (agribisnis). Bisa berdampak kepada kesejahteraan petani yang menurun akibat luas lahan yang digarap. Sehingga Hal yang kontradiksi ini perlu menjadi fokus pemerintah.

Ketiga, pemerintah Kalsel harus bisa untuk memberikan solusi dalam menyikapi hal-hal tersebut. Pasalnya, Permasalahan terbesar Petani salah satunya adalah bisa melakukan panen namun tidak sebanding antara harga jual dan operasional pertanian sehingga cenderung merugi.

Maka dari itu DPD IMM Kalsel merekomendasikan untuk merubah pola subsidi yang hari ini dilakukan oleh pemerintah.

Jika selama ini subsidi dan bantuan Pemerintah diberikan kepada petani berupa input semisal subsidi pupuk maka subsidi tersebut diubah menjadi output, yaitu dengan cara pemerintah mensubsidi dengan membeli hasil Panen Petani secara harga tinggi dan menjual kepada masyarakat dengan harga murah.

Sehingga kebermanfaatan itu tidak hanya kepada petani, tetapi juga kepada masyarakat secara luas dan ketergantungan terhadap impor akan mampu ditekan karena masyarakat akan semakin percaya diri dalam menggarap pertanian, karena ada jaminan tidak merugi dari masyarakat. (airlangga)

Editor : Akhmad

Tinggalkan Balasan