Hasnur dan Laskar Antasari Minta Dijadikan Anak Angkat Guru Busu

CEO Barito Putera Hasnuryadi Sulaiman dan pemain bersama KH Muhammad Qomaruddin (Guru Busu).

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Manajemen Barito Putera dan sebagian pemain bersama KH Muhammad Qomaruddin berziarah ke kubah Habib Hamid Bahasyim, Jalan Keramat Basirih, Kecamatan Banjarmasin Barat, Jumat (11/6/2022) malam. Usai ziarah, CEO Barito Putera Hasnuryadi Sulaiman bersama pemain singgah ke majelis taklim Darul Maddah untuk meminta nasihat KH Muhammad Qomaruddin.

Tokoh agama yang akrab disapa Guru Busu ini menyambut silaturahmi Barito Putera di majelis taklim yang dipimpinnya, Jalan Kelayan B, Gang Gembira, Kecamatan Banjarmasin Selatan. Diantara belasan pemain yang berhadir yaitu sang kapten Rizky Pora, Aditya Harlan dan Bagus Kahfi.

Kepada Guru Busu sebagai dewan penasihat Barito Putera, Hasnur menyampaikan permohonan ia dan para pemain diangkat sebagai anak. Hasnur menyampaikan hal tersebut adalah amanah mendiang orang tua H Abdussamad Sulaiman HB (Haji Leman) dan Hj Nurhayati itu meminta bimbingan para alim ulama.

“Dulu Guru Sekumpul, begitu beliau meninggal dilanjutkan Abah Guru Zuhdi dan sekarang kami mohon diangkat menjadi anak pian, mohon bimbingan dunia dan akhirat, selamat dunia akhirat,” ucapnya.

Baca Juga : Hasnur dan Barito Putera Didoakan Umi Hj Syarifah Khadijah Cucu Habib Hamid bin Abbas Bahasyim

Baca Juga : Ziarah Barito Putera, Guru Kurnain: Ini Keseimbangan Antara Kesehatan Rohani dan Jasmani

Sementara itu, Guru Busu menyambut baik permohonan Hasnur dengan mengucapkan
kalimat tayyibah ‘Masya Allah” yang artinya
segalanya atas izin Allah subhanahu wa ta’ala. Adapun amanahnya kepada Barito Putera yakni menjaga persatuan dan kesatuan.

“Mari kita benar-benar bersatu daripada semua makhluk, khususnya orang islam adalah saudara kita,” tuturnya.

Guru Busu memaparkan, persatuan dan kesatuan akan terjadi kuat apabila terjalin dalam ikatan cinta. Dia mengungkapkan, cinta dan loyalitas akan diuji dari berbagai sisi. Misalnya pada klub sepakbola, kesetiaan akan diuji tawaran agar membela pihak lain.

“Taat dan ikhlas lah. Ada tawaran tinggi dari lain, kita sabar, kita jaga hati kita,” ujarnya.

Terkait hal tersebut, Guru Busu mengambil cerita perang Uhud yang mana saat itu umat muslim kalah. Padahal kala itu, umat muslim hampir meraih kemenangan. Dia mengungkapkan penyebab kekalahan yaitu sebagai pasukan muslimin tergiur dan berebut harta rampasan perang, sehingga tidak mentaati perintah Rasulullah Muhammad SAW dan meninggalkan posisi bertahan. (rizqon)

Editor: Abadi