BANJARBARU, klikkalsel.com – Dilanda pandemi virus Corona selama berbulan-bulan, membuat perekonomian di Kalsel turut tersentak. Dilaporkan melalui Badan Pusat Statistik (BPS) Kalsel, pertumbuhan ekonomi Kalsel pada Triwulan II-2020 mengalami kontraksi atau minus 2,61 persen dibandingkan dengan Triwulan II-2019.
Kepala BPS Kalsel, Moh Edy Mahmud mengatakan, perekonomian Kalsel pada Triwulan II-2020 melelmah karena dipengaruhi oleh Covid-19 yang mewabah di dunia.
“Belum teratasinya pandemi Covid-19 sangat mempengaruhi perekonomian secara global, bukan hanya Kalsel,” katanya melalui channel Youtube BPS Kalsel, belum lama tadi.
Kabid Neraca Wilayah dan Analisis Statistik, Awang Pramila pada BPS Kalsel menyatakan, dari data mereka sejak 10 tahun terakhir baru tahun ini pertumbuhan ekonomi Kasel y-on-y terjadi kontraksi atau tumbuh negatif.
Baca Juga : Denny Indrayana Berstatus Tersangka, KPU Kalsel : Masih Bisa Mendaftar
Dia memprediksi, kalau pandemi masih berlangsung lama, maka kontraksi kemungkinan akan tetap terjadi pada kuartal selanjutnya. “Kecuali permintaan komoditas unggulan Kalsel ke negara tujuan eksportir kembali normal, mungkin ekonomi Kalsel masih bisa tumbuh,” ucapnya.
Menurutnya lagi, secara umum pemerintah dan masyarakat telah berupaya untuk mencegah penyebaran Covid-19 dengan mengurangi kegiatan yang bersifat mengumpulkan massa dan menjalankan protokol kesehatan secara ketat.
“Selama itu tidak dipatuhi, maka penyebaran akan meluas, sehingga anggaran yang pada awalnya untuk menggerakkan ekonomi menjadi tertunda karena fokus untuk mencegah maupun membiayai kesehatan masyarakat,” ujarnya.
Beberapa waktu lalu, saat membuka Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kalimantan Selatan Tahun 2021 di Command Center, Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor mengintruksikan kepada segenap satuan kerja perangkat daerah dan seluruh stake holder untuk menyusun rencana dan program yang memfokuskan pada kegiatan percepatan penanganan pandemi Covid-19.
“Rencanakan program dan kegiatan yang mampu mempercepat penanganan serta pemulihan pasca pandemi Covid-19. Baik pemulihan secara ekonomi, sosial maupun kesehatan,” ucapnya.
Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor menilai, dampak pandemi sangat luas, sebagian perusahaan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) dan merumahkan karyawan.
“Sektor UMKM ikut terpuruk, munculnya permasalahan sosial, seperti kemiskinan dan pengangguran,” tutur Sahbirin Noor yang akrab disapa Paman Birin.
Baca Juga : Makam Sultan Suriansyah Akan Dibuka
Untuk itu, tegas Paman Birin, semua lapisan harus berupaya maksimal untuk memulihkan kondisi dampak pandemi ini.
“Kita harus bangkit, kita bantu perusahaan, serta UMKM agar dapat bangkit kembali dari keterpurukan, kita dorong para pemilik modal untuk berinvetasi di Kalsel, sehingga perekonomian di daerah kita bisa tumbuh dan kembali stabil,” serunya.
Tak lupa, Paman Birin juga mengingatkan kepada seluruh bupati dan waliKota serta seluruh kepala SKPD agar perencanaan pembangunan disusun secara terpadu, terintegrasi dan selaras antara pembangunan nasional dan daerah.
“Tetapkanlah sekala prioritas, optimalkan kebijakan money follow program, isu lainya yang kami serap langsung dari rakyat saat turun ke desa-desa maupun hasil reses anggota DPRD mesti kita kolaborasikan dalam program dan kegiatan di masing-masing sektor pembangunan,” pungkasnya.(lipsus/klikkalsel)
Editor : Amran