Gas Melon di Kabupaten Banjar Melambung 3 Kali Lipat di Tingkat Pengecer

Ilustrasi Gas LPG 3 Kg yang mengalami kenaikan harga tiga kali lipat di kios. (Internet)

MARTAPURA, klikkalsel.com – Masyarakat di Kabupaten Banjar menjerit, pasalnya harga gas Liquified Petroleum Gas (LPG) di eceran membengkak hingga Rp38 ribu per tabung, Minggu (26/05/2024).

Gas melon yang diperuntukkan bagi masyarakat kurang mampu ini mengalami lonjakan harga dua kali, bahkan sampai tiga kali lipat dari harga seharusnya.

Sesuai dengan acuan Perpres Nomor 70 Tahun 2021, jika harga eceran tertinggi (HET) LPG 3 kilo bersubsidi Rp18.500 pe rtabung. Namun sayangnya, di kios ada yang menjual dengan harga Rp38 ribu.

Dijelaskan, Muniroh (42) warga Kelurahan Tanjung Rema, Martapura jika dirinya dalam beberapa pekan ini kesulitan mencari gas LPG 3 kilo, di tempat yang diecer.

“Saya dapat gas melon di kios sampai perbatasan Banjarbaru. Dan untuk harganya sudah Rp 38 ribu, ” katanya.

Muniroh menjelaskan, jika di kampungnya sudah difasilitasi oleh RT, namun menggunakan KTP untuk mendapatkan satu tabung saja.

“Tapi pas di RT itu dijatah satu saja, lalu habis. Kalau habis begini saya sulit dapat, ” jelasnya.

Dari pantauan klikkalsel.com. di pangkalan resmi, pengiriman gas melon masih aman, serta penjualan sesuai dengan HET yang telah ditentukan.

Seperti halnya Pangkalan Rhaisan yang berada di Martapura Timur, dari pengamatan awak media tidak terdapat antrian panjang pada pangkalan ini.

Dijelaskan Gafar pengelola pangkalan, jika saat ini pengiriman gas melon masih lancar. Serta ia menjual ke masyarakat sesuai dengan standar Rp18.500 per tabung. Selain itu, ia mengakui jika tidak menerima pelanggan untuk KTP yang tidak terdaftar (luar daerahnya).

Baca Juga Timsus Satreskrim Polresta Banjarmasin Pantau Penjualan Gas Elpiji, Kasat: Jangan Main-Main

Baca Juga Warga Jangan Panik, Gas 3 Kg Aman

“Pengiriman lancar sebulan 120 tabung. Kalau diliat data, kami jelaskan ke warga bahwa tidak bisa dan kami tidak jual. Hal ini demi kelancaran buat warga yang sudah terdata di daerah kami, dan mendukung dengan Pertamina gar tepat sasaran, ” ungkapnya.

Gafar juga mengakui, pendaftaran dengan KTP tersebut itu telah lama dilakukan pendataannya, serta saat ini telah menggunakan input digital.

“Sudah lama pendataan ini, dan di awal tahun kita ubah sistem pendataan dari manual dengan cara digital,” jelasnya.

Selain pangkalan di Martapura Timur, klikkalsel.com mendatangai pangkalan di Martapura Lama milik Asadi. Sistem disana juga melakukan pendataan dengan KTP untuk pembelian gas.

“Semua pembeli di setiap pangkalan harus didaftarkan dahulu, apabila belum terdaftar dikhususkan untuk warga sekitar pangkalan dahulu, ” terangnya.

Asadi mengatakan, pengiriman di di Pangkalan yang dikelolanya saat ini masih lancar, dengan 300 hingga 500 tabung perbulan.

Dikonfirmasi dengan Kepala Seksi (Kasi) Pengendalian Bahan Pokok Penting (Bapokting) DKUMPP Banjar, Hj. Elok Yuli, jika pendataan digital dilakukan oleh pihak Pertamina secara langsung secara bertahap, sejak 2023 lalu.

Elok mengatakan, stok gas melon di Kabupaten Banjar saat pengirimannya masih lancar, serta tidak ditemukan kelangkaan.

“Untuk gas dari agen ke pangkalan, khususnya yang 3 kilogram masih aman dan tidak ada kelangkaan,” ujar Hj Elok.

Dipertanyakan soal harga pada pangkalan di Kabupaten Banjar, ia mengakui jika tiap pangkalan masih sesuai dengan HET.

Namun, pihaknya menemukan lonjakan harga gas LPG di kios-kios, setelah dilakukan sidak bersama Satgas dari Polres Banjar.

“Kemarin hasil inspeksi mendadak bersama tim Satgas Polres Banjar pada Jumat, 17 Mei, memang ditemukan harga yang mahal adanya di pengecer atau kios kios, dan itu ditegur dan ditindak lanjuti, ” jelasnya.

Sehingga, lanjut dia, kalau ada harga mahal di luar pangkalan, itu adalah harga yang diatur pedagang kios. Bukan lagi standar di pangkalan. (Mada Al Madani).

Editor: Abadi