Duta Mall Bersikeras, Pusat Perbelanjaan Ritel Modern Matahari Tetap Buka

Petugas Satpol PP Berjaga di pintu masuk parkir mobil Duta Mall.
BANJARMASIN, klikkalsel.com – Satpol PP Banjarmasin terus bergerak melakukan penegakan Perwali Nomor 37 Tahun 2020. Sejumlah toko yang menjual barang konveksi atau bukan merupakan sembako di Banjarmasin, diminta agar menutup tokonya selama 10 hari kedepan, sampai Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Banjarmasin berakhir.
Satpol PP Banjarmasin yang dipimpin langsung Kasatpol PP Banjarmasin, Ichwan Noor Chalik, melakukan penerapan peraturan yang telah tertulis didalam Perwali Nomor 37 Tahun 2020 terkait penutupan sejumlah tempat usaha yang bukan merupakan penjual bahan pokok.
Dalam penerapannya tersebut, Ichwan mengakui banyak mendapatkan penolakan dari para pedagang ataupun pemilik toko. Namun menurutnya tindakan yang dilakukan sesuai yang diinstruksikan oleh Perwali.
“Sesuai dengan Perwali 37 Tahun 2020 kita mencoba untuk menegakan perwali itu, tetapi kami sudah menyampaikan bahwa giat yang kami lakukan bersipat persuasif, walaupun tadi di kawasan Veteran kami mendapatkan perlawanan, tapi kami menyikapinya dengan cara yang santun,” ucapnya.
Tidak hanya itu saja, ketika ia menyambangi Duta Mall Banjarmasin, tindakan yang dilakukan terlihat sangat alot, dikarenakan pihak Duta Mall melakukan penolakan terkait penutupan ritel Modern Matahari yang beroprasi di Mall tersebut.
Meskipun demikian, ia tetap meminta kepada pihak manajemen Duta Mall Banjarmasin agar tetap menutup perbelanjaan tersebut, dikarenakan Matahari merupakan pusat perbelanjaan yang bukan menjual bahan pokok.
“Disini tadi agak alot, kami meminta kepada manajemen Duta Mall agar Matahari tutup, tetapi pihak manajemen punya alasan, bahwa sebelum adanya PSBB mereka sudah tutup hampir 1 bulan. Tapi kita tetap meminta untuk tutup selama 10 hari,” ungkapnya.
Sementara itu Kepala Bagian Operasional Duta Mall Banjarmasin, Yenni menyampaikan bahwa pihaknya bukan menolak aturan yang telah dikeluarkan oleh pemerintah, tetapi mereka masih meminta kepada pemerintah untuk bisa mencarikan jalan keluar dibalik dampak saat ini.
“Kami tidak menolak sepenuhnya, kami malahan mengapresiasi apa yang telah dilakukan pemerintah, tapi kami akan mengkomunikasikan dengan pemerintah bagaimana ada win-win solusinya,” jelasnya.
Ia juga mengatakan bahwa sebenarnya pusat perbelanjaan Matahari tersebut sudah tutup sejak tanggal 25 Maret lalu, dan baru mulai beroperasional kembali 3 hari lalu.
“Kami sudah mengikuti imbauan sudah hampir 1 bulan lebih, jadi kami mungkin akan meminta untuk berkomunikasi lagi, karena kami juga sudah melakukan penjualan secara Online, tapi kami tetap ingin mengkomunikasikan kembali dengan pemerintah terkait langkah apa yang harus kami ambil agar sama-sama ini bisa berjalan,” tandasnya.(fachrul)
Editor : Amran

Tinggalkan Balasan