Kalsel  

Dukungan Tambang oleh Warga Terkesan Direkayasa

Warga menunjukan bantuan bingkisan dari PT Silo. (duki/klikkalsel)

KOTABARU, klikkalsel – Penggalangan dukungan dikalangan warga Desa Selaru, Kecamatan Pulau Laut Tengah, terhadap aktivitas pertambangan terkesan dipermainkan atau direkayasa.

Warga menunjukan bantuan bingkisan dari PT Silo. (duki/klikkalsel)

Persoalan tersebut diketahui saat warga pertama kali menerima bantuan sembako yang di klaim perusahaan/ PT Silo sebagai bentuk kepedulian dan CSR bulan Februari 2018 lalu.

Kala itu, tegas Kepala Desa Selaru Syafrudin memprotes adanya perbedaan kop atau selebaran untuk tandatangan warga yang disiapkan PT Silo berbeda dengan tujuan sosialisasi yang disampaikan pihak perusahaan kepada warga Selaru.

“Waktu itu, ada pembagian sembako. Lalu kami menanyakan kepada pihak PT Silo yang berkantor di Desa Sungup terkait adanya sejumlah warga yang belum menerima bantuan sembako sesuai yang disampaikan yakni bentuk CSR,” ujar AG, Sekdes Selaru, (25/5/2018) siang.

Tidak lama kemudian, pihak PT Silo, memberikan selebaran yang berisikan data warga yang belum menerima bantuan sembako. Namun demikian, data di selebaran tersebut menjadi pertanyaan karena terdapat perbedaan dengan selebaran yang di tandatangani oleh warga Selaru sebelumnya.

“Yang pertama. Penerima bantuan hanya di suruh tandatangan saja. Tapi, setelah pihak PT Silo menyerahkan selebaran berikutnya untuk tandatangan warga penerima bantuan selanjutnya justru bertuliskan warga Selaru mendukung PT Silo,” ujar AG.

Mendengar informasi tersebut, menurut Sekdes, seketika Kepala Desa Selaru segera meminta agar foto kopi berupa selembaran untuk tandatangan dibawa dan diamankan.

“Saat itu memang Kades marah. Karena merasa ada yang janggal. Kenapa awalnya bantuan untuk warga bentuk peduli, dan CSR dari PT Silo. Namun kenapa malah berikutnya justru masyarakat disuruh mendukung tambang, kan ini aneh,” tutur Sekdes.

Sementara dikonfirmasi, Kepada Desa Selaru, membenarkan bahwa pihaknya pernah mempertanyakan kejanggalan tersebut kepada pihak PT Silo.

“Iya itu benar. Makanya sekarang bantuan sembako langsung diberikan melalui masing-masing RT, tanpa sepengetahuan Kades,” ujar Kades Kamis.

Sementara itu, diperoleh informasi bahwa warga Desa Selaru memang sudah beberapa kali menerima bantuan sembako dari PT Silo.

“Iya mas benar warga kami sudah beberapa kali dapat bantuan, dan untuk yang akan datang kami yang akan kembali menerim sembako juga disuruh tanda tangan, dan menyerahkan fotokopi KTP,” ujar Ketua RT yang enggan di mediakan namanya.

Menurutnya, kop selebaran yang disiapkan untuk warga melalui ketua RT tidak bertuliskan masyarakat Desa Selaru mendukung aktivitas tambang.

“Itu tulisanya, bukan mendukung tambang. Tapi masyarakat Selaru mendukung PT Silo,” tandas Pak RT, yang juga senior RT di Desa Selaru itu.

Sementara itu, saat dikonfirmasi, Yohan Gessong, Site Manager PT Sebuku Group menyatakan bahwa pihaknya tidak mengetahui persoalan tersebut, karena tidak menyangkut hal tekhnis.

“Mohon maaf ya. Saya tidak mengetahui soal itu. Karena saya orang tekhnis,” tandas Yohan saat dihubungi awak media ini Jumat malam. (duki)

 

Editor : Farid

Tinggalkan Balasan