Duka Tukang Pijat Panggilan, Pernah Disuruh Pegang Kemaluan Klien Sesama Jenis

ilustrasi pijat saat posisi tubuh terlentang. (foto: istimewa)

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Pekerjaan tukang pijat merupakan salah satu profesi yang dibutuhkan orang. Namun, tak dapat dipungkiri masih ada orang tidak menghargai dan memandang sebelah mata pekerjaan ini, seperti yang dialami tukang pijat pria di Banjarmasin, inisial M pernah diminta memegang kemaluan klien sesama jenis.

Cerita bermula dari obrolan santai saat M memijat awak media. M merupakan langganan tukang pijat panggilan beberapa jurnalis.

Entah apa yang mendorong M mengisahkan pengalaman pilunya. Mungkin pemijat berperawakan tinggi dan kulit sawo matang ini berharap kisahnya menjadi kritikan sosial dan alarm bagi segelintir orang yang merendahkan pekerjaan tukang pijat panggilan.

“Yang paling parah, ulun (saya-red) pernah ditelpon nomor baru diminta ke hotel memijat. Pas masuk kamar hotel yang kuncinya pakai kartu itu, orangnya langsung lepas pakaian telanjang,” ujarnya Jumat (3/12/2021).

Melihat hal itu, M langsung mengurungkan niat dan menolak untuk memijat kliennya padahal diimingi bayar besar.

Meski menolak, ia tidak bisa keluar kamar hotel dan terus dibujuk untuk mau memijat. Untungnya, saat itu M menelpon temannya yang tak jauh dari lokasi hotel guna mendapatkan pertolongan.

“Tolongi aku di hotel ini di kamar nomor ini, orangnya minta yang aneh-aneh,” ucapnya dengan suara lirih ketika meminta bantuan teman.

“Alhamdulillah kawan datang, langsung menggedor pintu kamar,” imbuh M.

Baca Juga : Kecelakaan Maut di Jalan A Yani, Pengendara Motor Tewas Tertindih Truk

Lanjut, cerita M, lalu kliennya memasang baju dan membuka pintu kamar. M pun langsung keluar kamar dengan perasaan emosi.

“Orangnya itu mau ngasih duit, mungkin untuk tutup mulut. Ulun tolak, ulun masih ada harga diri. Insya Allah rezeki di lain tempat masih ada,” katanya.

Tak hanya itu, pengalaman pilu lainnya juga dirasakan M. Saat ia memijat klien baru dan di rumah pelanggannya itu.

“Ulun kan bisa sambil ngobrol bila mijat, nah pas terlentang orang minta dipijat di itu (kemaluan-red),” ucapnya.

M pun seolah-olah tidak mendengar apa yang diminta si klien dan mempersingkat durasi pijat. Dia mengatakan, pengalaman tersebut tak hanya dialami olehnya saja, melainkan juga pernah dirasakan rekan seprofesi.

“Saat ini nomor kontak baru menelpon, ulun seleksi. Ulun tanya dari mana dapat nomor telepon, misal dari langganan, ulun kroscek,” pungkasnya. (rizqon)

Editor: Abadi