Dua Spanduk Besar Sindiran Penanganan Covid-19 Sempat Dikibarkan Dari Flyover

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Warga yang melintas di persimpangan bawah Jembatan Fly Over Jalan A Yani KM 4,5 dikejutkan dengan pembentangan spanduk besar oleh sekelompok orang yang mengenakan pakaian serba hitam dari atas flyover, Senin (30/8/2021) sekitar pukul 07.00 Wita.

Dua spanduk besar tersebut bertuliskan sindiran terhadap persoalan penanganan Covid-19.

Satu spanduk bertuliskan “Kebijakan Terus Dirombak, Pandemi Tetap Melonjak’, dibentangkan menghadap Jalan Lingkar Dalam Selatan. Sedangkan satu spanduk lain bertuliskan ‘Pandemi Belum Usai, 2024 Sudah Dimulai. Mana Keseriusan Pemerintah???’, dibentangkan menghadap Jalan Gatot Subroto.

Dari beberapa akun media sosial, ramai disebut aksi tersebut dilakukan oleh Fraksi Rakyat Indonesia (FRI) Kalimantan Selatan (Kalsel).

Mereka disebut kecewa dengan cara penanganan Covid-19 yang dilakukan pemerintah. Selain itu mereka pun menyebut bahwa belakangan banyak politisi yang duduk sebagai pejabat negara malah ramai menebar baliho mirip kampanye 2021, bukannya fokus menangani Pandemi.

Sementara itu Kapolsek Banjarmasin Timur, AKP Pujie Firmansyah saat dihubungi klikkalsel.com membenarkan adanya aksi tersebut.

“Iya, tadi pagi. Tapi saat kita datangi mereka sudah tidak ada. Sepertinya mereka hanya mengambil momen saat melintas,” ucap Kapolsek.

Meski demikian, Kapolsek menyebut aksi tersebut dirasa kurang pas. Pasalnya, hal tersebut dilakukan di atas fly over yang jelas bukan ditujukan bagi pejalan kaki.

“Kalau pun naik sepeda motor atau kendaraan lain. Di atas flyover tidak diperkenankan juga untuk berhenti,” jelasnya.

Ia menegaskan pihaknya tidak melarang atau berniat mengebiri hak masyarakat yang ingin menyampaikan pendapat di muka umum. Tapi Kapolsek meminta kepada setiap orang atau kelompok yang ingin menyampaikan pendapat di muka umum untuk memperhatikan tempat, situasi dan waktu yang tepat.

“Silahkan menyampaikan pendapat. Tapi jangan sampai hak kita berpendapat, membuat hak dan rasa aman masyarakat yang lain terampas. Apalagi sampai membahayakan diri sendiri dan orang lain,” tegasnya. (David)

Editor: Amran