DPRD dan Pemko Banjarmasin Masih Mencari Formulasi Edukasi kepada Masyarakat untuk Penanganan Masalah Sampah

Tumpukan sampah di salah satu jalan di Kelurahan Tanjung Pagar

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Permasalahan sampah masih menjadi bayang-bayang bagi warga kota Banjarmasin, semenjak ditetapkan status darurat sampah pasca Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Basirih ditutup oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) RI.

Hingga kini tumpukan sampah di Banjarmasin semakin menggunung di kawasan Jalan Ibnu Sina yang berada di Kelurahan Tanjung Pagar. Pemko Banjarmasin pun terus melakukan berbagai cara agar permasalahan sampah ini bisa segera teratasi.

Berbagai solusi coba dilakukan oleh Pemko Banjarmasin, salah satunya adalah meminta warga Banjarmasin untuk memiliah sampah dari rumah. Hal itu dilakukan agar volume sampah yang di buang warga bisa dengan mudah di kurangi.

Ketua Komisi III DPRD Kota Banjarmasin, Muhammad Ridho Akbar, mengatakan bahwa pihaknya masih menjalankan SK Satuan Tugas Tanggap Darurat Sampah yang dikeluarkan oleh Walikota terdahulu yakni Ibnu Sina per tanggal 7 Februari 2025.

“Didalam SK tersebut ada tugas dan fungsi masing-masing satker dari Sekretariat DPRD hingga ke Kelurahan. Jadi disini kita mengedukasi masyarakat dari hulu ke hilir,” ucapnya, Minggun (23/2/2025).

“Edukasi itu dilakukan untuk memberikan pengetahuan bagaimana mengelola sampah rumah tangga dengan cara dipilah. Itu agar mengurangi beban kita membuang ke TPS,” tambahnya.

Karena menurutnya sampah rumah tangga tersebut terbagi menjadi tiga jenis yakni sampah Organik, non Organik dan Residu.

Sampah-sampah tersebut dikatakannya haruslah dipilah, agar sampah yang masih bisa dimanfaatkan dan menjadi nilai ekonomis bisa langsung dijual ke pengumpul.

“Dengan cara tersebut kita bisa mengurangi beban Dinas Lingkungan Hidup yang membuang sampah ke TPA,” ungkapnya.

Ia juga mengatakan bahwa sampai saat ini pihak kelurahan masih mencari wadah khusus untuk pemilahan sampah terpadu.

Lantas bagaimana DPRD Kota Banjarmasin maupun Pemko Banjarmasin melakukan edukasi tersebut kepada masyarakat?

Menjawab hal tersebut, Ridho mengaku masih mencari formulasi yang pas agar warga bisa memahami cara pemilahan sampah tersebut.

“Kita tidak bisa koar-koar terkait penanganan masalah sampah ini sampai masyarakat benar-benar teredukasi dan melaksanakan pemilahan sampah tersebut,” tututnya.

“Kalau membuangnya gelondongan, petugaspun akan memerlukan waktu lagi untuk memilahnya,” sambungnya.

Sampai saat ini juga menurutnya Pemko Banjarmasin bersama DPRD Kota Banjarmasin masih mencari formulasi agar bisa mengedukasi masyarakat dengan baik.

“Mudah-mudahan nanti setelah rapat bersama dengan SKPD dan Kepala Daerah yang baru, akan ada ide-ide dan masukan skema edukasi itu bisa dilaksanakan dengan masif” jelasnya.

“Sekarang saya lihat kelurahan sudah mulai melakukan edukasi tersebut. Tapi kita tidak tahu hasilnya seperti apa,” tandasnya.(fachrul)

Editor : Amran