Ditinjau Wakil Rakyat, Pasien Miskin Bisa Pulang

Sigit Setiawan di ruang Tulip RSUD Ulin Banjarmasin. (foto: istimewa)
BANJARMASIN, klikkalsel – Sigit Setiawan dan Anita Febriani Safitri, pasangan suami istri warga asal Barabai Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), sempat pasrah tak bisa pulang dari RSUD Ulin Banjarmasin. Lantaran terkendala pembayaran biaya pengobatan rawat inap dan operasi di rumah sakit.
Informasi dihimpun, Sigit menjalani perawatan medis di RSUD Ulin Banjarmasin didampingi sang istri, sejak akhir 2019 tadi. Sigit mengalami pembengkakan bagian kepala akibat kecelakaan kerja sebagai buruh angkut.
“Sejak 29 Desember 2019 (pasien) masuk,” terang Humas RSUD Ulin Banjarmasin, Ian Setiawan kepada klikkalsel.com, Kamis (9/1/2019).
Sepekan lebih, Sigit terbaring lemah di ruang Tulip, dan telah menjalani operasi. Berlangsungnya waktu, kondisinya pun mulai membaik. Namun, pasangan suami-istri ini sempat kebingungan melunasi pembayaran biaya rumah sakit yang berkisar Rp43 juta, sehingga menjadi kendala utama ke luar rumah sakit untuk pulang.
Diketahui, Sigit menjalani perawatan medis tanpa satu pun pegangan jaminan kesehatan nasional maupun daerah, bahkan kartu BPJS Kesehatan juga tidak dimilikinya. Selain itu, kependudukan Sigit masih tercatat sebagai warga Samarinda, Kalimantan Timur sehingga hal ini mempersulit proses bantuan daerah.
Masalah ini pun sampai ke telinga Anggota Komisi IV DPRD Kalsel Bidang Kesejahteraan Rakyat, Athaillah Hasbi. Ia membenarkan kependudukan pasien masih terdata sebagai warga Kaltim. Namun, pasien tersebut menikah dengan warga Barabai dan menetap di sana.
“Kita turut prihatin atas kondisi ini, langsung meninjau ke rumah sakit bertemu pasien. Kita upayakan untuk mengubah kependudukannya, supaya bisa dibantu” tuturnya kepada media ini usai meninjau Sigit dan istri, pagi hari tadi.
Anggota DPRD Kalsel Athaillah Hasbi, saat berkoordinasi dengan pihak RSUD Ulin Banjarmasin.
Selanjutnya, Legislatif asal Bumi Murakata julukan Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) itu, berkoordinasi dengan Direktur RSUD Ulin Banjarmasin Suciati, untuk mendapat jalan keluar permasalahan pembiayaan. Selain itu, Athaillah juga berkoordinasi dengan pemerintah, guna merubah status kependudukan si pasien menjadi warga HST.
“Alhamdulillah, pasien sudah bisa pulang hari ini pagi tadi, koordinasi dengan ibu Suci menggunakan dana kesehatan pendamping program Paman Birin. Kita sangat mengapresiasi program dari Gubernur membantu warga yang tidak mampu” pungkasnya. (rizqon)
Editor : Akhmad

Tinggalkan Balasan