Ditahan Persiba Balikpapan 1-1, Pelatih Martapura FC Sebut Wasit Rusak Permainan

Laga sengit Martapura FC vs Persiba Balikpapan di Stadion Demang Lehman. (foto : fachrul/klikkalsel)

MARTAPURA, klikkalsel – Martapura FC menjamu Persiba Balikpapan di Stadion Demang Lehman, Martapura, Sabtu (3/8/2019).

Memulai pertandingan dengan permainan agresifnya, Martapura FC yang bermain di hadapan publik sendiri bermain sangat apik, sejak awal peluit tanda dimulainya. Dan Martapura FC sudah menekan pertahanan tim Beruang Madu, Persiba Balikpapan.

Pada menit ke 1, penyerang Martapura FC, Aidil Bogel, hampir membuka keunggulan, namun bola chipnya masih tinggi di atas mistar gawang Persiba Balikpapan.

Permainan yang berjalan cepat tersebut, membuat kedua tim saling memberikan perlawanan, jual beli serangan terus diperagakan.

Pada menit ke 12, Martapura FC yang mendapatkan tendangan bebas mampu membuka keunggulan. Tendangan bebas yang dilakukan Marshell Huwae, langsung mengarah ke sisi kiri gawang Persiba Balikpapan, dan disambut dengan sundulan oleh, Aidil Bogel.

Unggul 1-0 tidak membuat tim berjuluk Macan Gaib tersebut mengendurkan serangannya. Melalui kombinasi permainan kedua sisi sayapnya, Martapura terus menekan pertahanan Persiba Balikpapan.

Hingga memasuki pertengahan pertandingan babak pertama, Kedua tim saling menekan pertahanan lawannya, meskipun di babak pertama tersebut, Martapura FC lebih mendominasi jalannya pertandingan.

Diawal babak kedua, Martapura FC sempat kembali membobol gawang Persiba Balikpapan, namun gol yang diciptakan, Aidil Bogel, tersebut dianulir oleh wasit karena dianggap sudah melakukan pelanggaran.

Tim tamu yang merasa di bawah tekanan, mencoba bangkit, hingga mampu mendapatkan peluang emas, namun sundulan dari, Beni Oktavianto, masih melebar di sisi kanan gawang Marapura FC.

Pada menit ke 65, Persiba Balikpapan mampu menyamakan kedudukan menjadi 1-1, melalui gol yang di ciptakan pemain pengganti, Briyan Cesar, hasil umpan silang dari Beni Oktavianto.

Setelah skor menjadi 1-1, tensi pertandingan mulai meninggi, hingga wasit harus mengeluarkan kartu kuning, untuk pemain Martapura FC maupun Persiba Balikpapan.

Puncak dari tingginya tensi pertandingan, memasuki menit akhir pertandingan babak kedua, terjadi keributan antar pemain Persiba Balikpapan dengan pemain Martapura FC.

Pelatih Persiba Balikpapan, Satia Bagdja menilai, pertandingan berjalan dengan tensi tinggi dan cukup wajar, karena persepak bolaan Indonesia selalu diwarnai dengan keputusan yang kadang merugikan salah satu tim.

Namun, ia mengharapkan demi membaiknya persepak bolaan di Indonesia ini, kejadian-kejadian yang terjadi di lapangan seperti dalam laga tadi tidak terjadi lagi.

“Kalau pertandingan cukup bagus, Martapura FC tim yang kuat, kita juga kesulitan menghadapinya, tapi Alhamdulillah kita bisa merebut 1 poin. Berkaitan dengan kepemimpinan wasit saya No Commen, tapi untuk membaiknya persepak bolaan Indonesia kita harapkan kejadian seperti tadi tidak terulang lagi,” ujarnya.

Sementara itu, Frans Sinatra Huwae, Pelatih Kepala Martapura FC, menilai pertandingan laga malam tadi berlangsung sangat sengit.

Ia mengakui tim Persiba bermain sangat bagus. Begitu juga dengan anak asuhnya.

Namun sayangnya pertandingan bagus tersebut dinodai dengan buruknya kepemimpinan wasit. “Kalau saya lihat pertandingan sangat bagus, Persiba bermain bagus, anak asuh saya juga, tapi kepemimpinan wasit yang membuat rusak permainan anak asuh saya,” ucapnya.

Frans juga mengungkapkam bahwa Martapura FC akan melayangkan protes kepada komdis terkait kepemimpinan wasit dalam laga kali ini. “Kita akan layangkan protes ke komdis atas kepemimpinan wasit ini. Sudah 3 laga kandang kita dipermainkan wasit, dan ini kinerja wasit paling buruk,” tandasnya. (fachrul)

Editor : Farid

Tinggalkan Balasan