Dispora Mulai Mendata Atlet PON Kalsel

Kabid Peningkatan Prestasi Dispora Kalsel, Fitri Hernadi dan Kadispora Kalsel, Hermansyah.(foto : iyan/klikkalsel)

BANJARMASIN,klikkalsel.com- Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalsel mendata sejumlah cabang olahraga (cabor) unggulan Kalsel yang mengajukan program Training Center (TC) ke luar negeri.

Program ini dinilai layak dilakukan untuk memantapkan persiapan sekaligus demi meraih hasil maksimal di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2020 Papua.

Namun demikian, Dispora Kalsel tetap menimbang pengajuan program TC ke luar negeri tersebut, lantaran disesuaikan dengan anggaran yang tersedia.

Kepala Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Dispora Kalsel, M Fitri Hernadi menuturkan cabor unggulan yang mengajukan program TC ke luar negeri tersebut adalah yang langganan medali di PON.

“Antara lain, gulat, menembak, tinju, biliar, dan wushu. Di PON Jabar, lima cabor ini merupakan lumbung medali Kalsel,” sebut pria yang akrab disapa Fitri.

Ditambahkan Fitri, pihaknya masih menimbang-nimbang terkait pengajuan program TC tersebut.

“Kalau memang diperlukan agar para atlet cabor unggulan tersebut bisa tampil maksimal di PON Papua, tentu akan kami prioritaskan untuk di-TC-kan. Namun, kembali lagi ke anggaran, apakah cukup atau tidak dananya. Mengingat, program TC ke luar negeri ini memang sangat besar biayanya,” jelasnya.

Di sisi lain, anggaran yang minim untuk ke PON Papua, juga membuat Dispora Kalsel harus bijak dalam menentukan prioritas.

“Yang jelas, kami harus mengamankan anggaran untuk keberangkatan. Namun, kami juga tak boleh mengesampingkan anggaran untuk pembinaan. Karena kontingen Kalsel tidak sekadar berangkat ke Papua, tapi juga harus ada prestasi yang dibawa pulang,” tambahnya.

Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Provinsi Persatuan Olahraga Biliar Seluruh Indonesia (Pengprov POBSI) Kalsel, H Musthohir Arifin menuturkan pihaknya sangat berharap bisa memprogramkan TC pebiliar Kalsel ke luar negeri.

“Pilihan kami adalah ke Filipina. Pasalnya, Filipina merupakan negara pencetak atlet biliar kelas dunia. Di samping itu, biaya transportasi dan biaya hidup di Filipina tak berbeda jauh dengan di Indonesia,” tandasnya.(iyan)

Editor : Amran

Tinggalkan Balasan