BANJARMASIN, klikkalsel – Ratusan disabilitas penyandang tuli di daerah ini merasa dipandang sebelah mata dan mendapat perlakuan tak adil dari pemerintah.
Hal itu tergambar dari minimnya fasilitas dan apresiasi dari pemerintah daerah. Padahal mereka juga mampu mengharumkan nama Banua bahkan bangsa melalui prestasi olahraga. Makanya para difabel menuntut kesamaan hak dan perlakuan dari pemerintah dengan warga negara normal lainnya.
Sekadar diketahui, penyandang bisu dan tuli di Kalsel yang punya kemampuan khusus terdata sebanyak 200 orang. Mereka tergabung dalam Gerakan Untuk Kesejahteraan Tunarungu Indonesia (Gerkatin).
Keberadaan mereka selama ini termarjinalkan, karena memiliki kekurangan. Makanya para difabel bukan hanya tak dapat fasilitas, tapi juga diberi kemudahan untuk mendapatkan pendidikan hingga pekerjaan.
Menanggapi keluhan penyandang disabilitas, Ketua Pansus Raperda Tentang Perlindungan dan Pemenuhan Hak-hak disabilitas, Zullfa Asma Virka, siap mengakomodir aspirasi mereka.”Rencananya aspirasi ini menjadi pertimbangan masuk dalam payung hukum yang saat ini masih digodok.
Tak hanya penyandang tuli, pihaknya juga menerima aspirasi serupa dari difabel lainnya. Mereka ingin aspirasi ini disampaikan.
“Sehingga mereka mendapatkan hak yang sama dengan warga normal lainnya. Saat ini penyandang disabilitas di Kalsel mencapai angka 19 ribu jiwa,” pungkas Julva.(ganang)
Editor : Elo Syarif