Dipengaruhi Gadget, Gerakan Mahasiswa jadi Tumpul

BANJARMASIN, klikkalsel – Tak terasa, 20 tahun sudah gerakan reformasi Mei 1998 silam. Di masa itu, peran mahasiswa sangatlah penting serta tidak bisa dipisahkan dari sejarah reformasi Indonesia.

Seminar refleksi 20 tahun reformasi. (baha/klikkalsel)

Namun mahasiswa sekarang terlihat tumpul dalam pandangan Anang Rosadi, putra tokoh Kalsel almarhum H Anang Adenansi. Menurutnya, jangankan merubah suasana dalam kebijakan pemerintah, berbicara di hadapan umum saja mereka masih terlihat tidak percaya diri.

“Ucapan saya itu ditujukan kepada mahasiswa untuk dipikirkan dan ditelaah. Janganlah kalian terpaku pada gadget, nanti tidak bisa membuat perubahan yang berarti untuk Indonesia,” kata Anggota DPRD Kalsel periode 2004-2009 ini di Forum Diskusi 20 Tahun Reformasi di Sekretariat Banjar Public Initiative Jalan Kayu Tangi 2 Jalur 4, Senin (22/5/2018).

Bagi Anang, mahasiswa sekarang terlalu tergantung pada gadget. Hal tersebut menurutnya membuat cara pikir mahasiswa mengalami kemunduran dibandingan pada zaman reformasi Indonesia silam.

Untuk mengembalikan peran mahasiswa, Anang mengajak mahasiswa agar berpikir dan belajar tentang undang undang, termasuk UU ITE.

Sebab, gadget menjadi alat propaganda. Ia menilai gadget tidak untuk menciptakan perubahan yang berarti, namun menutupi janji reformasi pada perjuangan beberapa aktor termasuk mahasiswa.

“Lihatlah orang orang asing membatasi masyarakatnya menggunakan gadget, sedangkan kita membuat orang itu menjadi kaya raya,” ucapnya. (baha)

 

Editor : Farid

Tinggalkan Balasan